ukuran cukup bagi manusia, belum tentu
cukup di mata tuhan, seringkali kita terlalu sombong untuk merasa cukup
"berusaha". tamparan itu lah yang membuktikan usaha kita belum cukup.
“Kadang manusia merasa terlalu jenuh untuk belajar, bukan?”
“Bukan, manusia
terlalu sombong untuk merasa dirinya sudah banyak tahu akan suatu hal”
“Tapi aku rasa kita sudah
cukup banyak belajar untuk ini semua”
“Ya, itulah bukti
kesombongan manusia, selalu merasa cukup untuk hal yang “mungkin” tidak cukup dimata
tuhan, dan selalu merasa tidak cukup untuk hal yang sebenarnya sudah di cukupkan
untuknya”
“Tapi kita mungkin untuk mempelajari dan menghafalkan
itu semua”
“Pada hakikatnya,
ilmu itu dipelajari, diulang ulang, dan diamalkan, apakah kita sudah melakukan
semua itu?”
“Lagi pula waktu kita terbatas, untuk melakukan hal itu”
“Bukan, tuhan yang
menciptakan waktu, yang memutar siang dan malam member waktu yang sama untukku,
kamu, dan untuk yang lain, kita saja yang terlalu meremehkan waktu yang
diberikan.”
“Baiklah, nampaknya memang
tamparan itu diberikan oleh tuhan, untuk menyadarkan kita, karena sering kali
manusia terlalu merasa cukup akan usaha yang dilakukannya.”