Disuatu pulau dikepulauan polinesia, hiduplah cinta, kekayaan, kesedihan, dan kegembiraan, mereka hanya hidup ber4 di pulau ini, pulau kecil nan indah, pantai yang bersih, dan pemandangan sunset yang selalu indah. Suatu ketika permukaan air laut meninggi diatas biasanya, mereka mulai panic dan mencari masing masing perahu cadangan. Tapi cinta tidak menemukannya, padahal air sudah setinggi mata lutut cinta. Lalu cinta melihat kegembiraan lewat, dan memanggil dia.
Cinta sambil menangis “ kegembiraan, bawa aku bersama mu, aku tidak menemukan perahu, aku tidak ingin tenggelam, tolong bawa aku, kegembiraan!”
Tapi kegembiraan tidak mendengar panggilan cinta karena dia terlalu gembira menemukan perahu untuk menyelamatkan diri.
Cinta semakin bersedih dan menangis karena air sekarang semaki tinggi dan dia tidak bisa melakukan apapun, terlebih ketika listrik di pulau ini padam, cinta semakin menangis. Lalu datang lah kekayaan dengan perahunya. Dan cinta pun meminta tolong
“ kegembiraan, tolong aku, aku tidak mau mati tenggelam disini, tolong bawa aku di perahu mu, aku tidak menemukan perahu!, bawa aku kekayaan!” cinta sangat berharap
“ maaf cinta, tapi perahuku telah penuh dengan harta yang kubawa, aku tidak yakin bisa membawamu,maaf cnta, perahu ku telah penuh” jawab kekayaan sambil berlalu meninggalkan cinta.
Cinta semakin menjadi sedih nya! Bahkan sekarang dia panic mencari barang apa yang bisa membuatnya tetap terapung. Hari semakin sore, pulau yang listriknya padam ini hanya terlihat kemerahan saat matahari akan terbenam, cinta semakin menagis dan dia akhirnya melihat kesedihan berlalu bersama perahunya.
Cinta sambil menangis “ kesedihan, tolong lah aku, kegembiraan dan kekayaan tidak bisa mengajakku dalam perahu nya, bawa aku, aku sudah tidak tahu harus kemana aku tidak mau tengelam, bawa aku kesedihan”
Kesedihan menjawab “ maaf cinta, aku sedang sedih, aku ingin sendiri, maaf kan aku tidak bisa membawamu di perahu ini, aku benar benar sedang ingin sendiri”
Cinta semakin menangis dan akhirnya dia putus asa, sekarang air sudah mencapai setinggi leher cinta, dan dia sudah menangis seharian. Hari semakin gelap dan cinta bingung…
Lalu tiba tiba datang lah sebuah perahu, dan menarik cinta keatas perahu nya memberinya air, dan menutupi nya dengan selimut, karena kelelahan menangis cinta tertidur tanpa sempat bercakap dengan yang menolong nya.
Keesokan paginya, cinta sudah sampai di pulau seberang dan dikelilingi oleh kekayaan, kesedihan, dan kegembiraan,
“ cinta, kamu tidak apa apa??” Tanya kegembiraan
“ maaf cinta kami kemarin tidak mengajakmu di perahu kami” ujar kesedihan minta maaf
“ kita masih berteman kan cinta?” Tanya kekayaan
Cinta menjawab “ dimana aku? Siapa yang membawaku kesini, siapa dia? Aku belum sempat berterimakasih padanya arena telah menolong ku”
Lalu ksedihan menjawab “ itu WAKTU cinta, dia yang membawa mu kesini, dia tidak banyak berbicara, dia hanya berpesan untuk menjaga mu sampai kau bangun”
“ kenapa dia pergi? Kenapa dia menolong ku?” Tanya cinta dalam hati
Karena memang hanya WAKTU lah yang mengerti cinta, hanya waktu yang bisa memahami cinta, hanya waktu yang setia pada cinta, walau dia tidak banyak berkata dia hanya menujukan nya dalam perbuatan, sampai waktunya tiba.