FREE RADICAL AND ANTI-OXIDANT
A.H. Wisda Kusuma dan Reagan Resadita
Medical Student
Universitas Gadjah Mada
Skills Lab Assistant and Biochemistry Lab Assistant
Bismillah
arrahman arrahim.
Yak, ini kuliah yg
penuh dengan imajinasi ya, semoga kuliah yg sedikit berbau biokimia dan
biomolekuler ini bisa kita pahami dengan mudah. Orientasi nya kita slide aja
ya, biar memudahkan belajar ujian blok J
Radikal
bebas dan oksidan sudah terbukti terlibat dalam berbagai macam penyakit
termasuk CVD, Stroke, Diabetes, kanker, dan lain lain. Maka dari itu mempelajari
radikal bebas sebagai konsep dasar penyakit dirasa cukup penting (RR)
I.
FREE
RADICAL (FR) / Radikal Bebas
Sebelumnya kita review dulu pelajaran kimia
dasar di SMA ya. Kita tahu komponen2 dari sebuah atom adalah neutron dan proton
(yg terletak di inti) dan electron yang bergerak mengelilinginya, sesuai dengan
teori kuantum itu lo (bil. Kuantum: n,l,m,s, sistem s,p,d,f itu). Di dunia ini,
segala sesuatunya disususn berdasarkan asas kestabilan, sudah menjadi hukum
alam kalau sesuatu yg tidak berpasangan itu akan tidak stabil. (contohnya kita
: kalau kita belum nikah, pasti kita akan tidak stabil dgn cara cari2 pacar
sampai ketemu kan, dan kita akan stabil kalau kita sudah menikah). Nah, atom
tersebut dikatakan stabil jika electron yg bergerak di luar intinya berikatan /
berpasangan dengan elektron lain (bisa
membentuk suat molekul unsur (dgn atom sejenis) maupun molekul senyawa (dgn
atom beda jenis) lain. Bentuk ketidakstabilan ini salah satu nya adalah bentuk
ion (itulah mengapa ion cenderung membentuk
kestabilan dengan berikatan dengan pasangannya, baik anion maupun kation)
tetapi bisa juga bentuk ketidakstabilan itu berupa senyawa maupun unsur yg ketambahan
satu elektron yang reaktif.
Jadi bisa kita simpulkan, definisi dari
radikal bebas adalah :
Partikel dengan elektron yang tidak
berpasangan yang reaktif terhadap molekul sekitarnya (bisa berupa ion, atom, maupun unsur).
Untuk mencapai kestabilannnya, radikal bebas
ini akan berusaha ”mencuri” / menarik elektron dari molekul lain (biasanya
biomolekul yg bukan radikal bebas terutama PUFA *polyunsaturated fatty acid*). Dalam istilah kimia, notasi radikal bebas
biasanya dinotasikan dgn titik di atas kanan-nya (misal Nao , Ro). Tapi jgn khawatir, di molekul2
biologis jumlah radikal bebas jauh lebih sedikit dibanding yang non-radikal.
Dalam melakukan tugasnya sebagai molekul yang
reaktif, radikal bebas ini akan mengalami 3 fase : (udah pernah kita pelajari
di praktikum biokim th. kedua ya)
- Initiation : proses awal munculnya radikal bebas, memecah ikatan kovalen ( proses inisiasi ini
bisa terjadi akibat dari toxikasi logam, senyawa ROS dan NOS, Karsinogen,
ultraviolet, dan panas)
- propagation : proses
perpanjangan rantai (proses ini terjadi akibat struktur radikal yang telah merusak suatu
biomolekul, menularkan ke biomolekul lain semakin banyak merusak)
- termination : proses musnahnya radikal bebas ( proses tahap ini bisa terjadi apabila radikal bebas bertemu dengan radikal bebas lainya atau anti oksidan)
II.
REACTIVE
OXYGEN SPECIES (ROS) dan REACTIVE NITROGEN SPECIES (RNS)
Definisi
ROS: molekul dengan salah
satu komponennya yang berupa oksigen yang reaktif terhadap
lingkungan sekitar (belum tentu merupakan radikal bebas), contohnya :
Yg free radicals
- superoxide, O2 ·
- hydroxyl radical, OH ·
- peroxyl, ROO ·
- alkoxyl, RO ·
- hydroperoxyl, HO2
Yg bukan free radicals (senyawa oksidan)
- hydrogen peroxide, H2O2 (terbentuk
pada Fenton´s reaction)
- hypochlorous acid, HClO
- ozone, O3
- singlet oxygen, 1O2
Walaupun beberapa ROS tidak radikal, tapi kadang
beberapa senyawa memicu terjadinya radikal bebas (misal H2O2) senyawa seperti ini yang
biasa kita sebut Oksidan.
Definisi
RNS: molekul dengan salah
satu komponennya yang berupa nitrogen yang reaktif terhadap
lingkungan sekitar (belum tentu merupakan radikal bebas), contohnya :
Yg free radicals
- nitrogen(II) oxide, NO .
- nitrogen(IV) oxide, NO2 .
Yg bukan free radicals
- nitrosyl, NO+
- nitrous acid, HONO
- nitogen(III) oxide, N2O3
- peroxynitrite, ONOO – (berasal dari
Nitric Oxide / vasodilator)
- alkylperoxinitrite, ROONO
III.
OXIDATIVE
STRESS
Adalah suatu hasil ketidaksembangan antara
produksi dan eliminasi dari RONS (Reactive Oxygen /Nitrogen Species). FYI,
radikal bebas itu selalu terbentuk pada tubuh manusia, lo. Nah, tergantung
apakah anti-oxidant nya bisa meng-kompensasi apa nggak. Pada tingkat DNA, hal
ini bisa menyebabkan berbagai hal
seperti :
Damage
n Pembelahan cincin sakarida
n Modifikasi pada basa nitrogen (membentuk M1G dan M1A)
n Pemutusan rantai (DNA)
Sequelle
n mutasi DNA -> kanker
n kesalahan proses translasi DNA
n Inhibisi fotosintesis (pada tumbuhan)
Intinya, sumber stress oksidatif itu (yg
berujung pada kerusakan DNA) tentunya adalah free radical (yang biasanya
memiliki unsur oksigen nya), dan FR bisa terbentuk dari banyak sumber (bisa
dilihat di gambar ya), ada sumber eksogen maupun endogen tubuh:
- eksogen :
sinar UV, paparan asap pabrik / kendaraan, rokok, radiasi radioaktif, dsb
- endogen :
proses inflamasi, oksidasi senyawa yang memiliki afinitas terhadap O2 yg
tinggi (misal: fatty acid), hasil metabolisme
aerob di mitokondria, dsb
Oksidan2 dalam sel bisa terbentuk dari :
- Normal aerobic metabolism, Sekitar 90% dari oksigen yg digunakan sel akan
dikonsumsi oleh mitochondrial electron transport
system ( dan memiliki senyawa sampingan seperti Hidrogen peroksida).
- Oxidative burst dari fagositosis (white blood cells) yang merupakan proses dari bakteri dan virus yang terbunuh atau antigen /
corpus alienum yg di-denaturasi.
- Xenobiotic metabolism, detoksifikasi dari racun/senyawa asing such as
Alcohol
Tetapi dari sumber2 itu, ada 4 sumber utama
radikal bebas :
1)
respiratory chain mitochondria : terutama superoxide, baru kemudian H2O2
Sekitar 1- 4% O2
masuk ke dlm rantai respirasi (terutama kompleks I & III)
2)
Reticulum Endoplasma : pembentukan superoxide oleh cytochrome P- 450
3)
special cells (leukocytes), pembentukan superoxide oleh NADP-oxidase
4)
Hb to met-Hb oxidation, erytrocyte seolah “penuh“ dgn antioxidants
Di tubuh kita, radikal2 bebas (yg kebanyakan berupa
enzim) juga ternyata punya fungsi / peranan dalam proses homeostasis tubuh kita :
1)
Used by oxides a oxygenes : cytochromoxidase - toxic intermediates, H2O2 dan superoxide, yg berikatan
dgn enzyme)
2)
monoxygenases - Mengaktivasi O2 in RE Liver atau pada
mitokondria glandula adrenal; juga pada proses hydroxylation
3)
ROS a RNS against bacteria : enzyme complex NADPH-oxidase of leukocytes ( fungsi dari ROS pada leukosit ini adalah untuk merusak DNA
bakteri sehingga bakteri yang di fagosit akan mati dan lisis)
4)
myeloperoxidase – megnkatalisis reaksi berikut : H2O2
+ Cl- + H+ = HClO + H2O
5)
Signal molecules ( kalo gak salah kayak NO untuk vasodlator endotel gitu )
first messenger Þ second messenger Þ information net. Informasi (Info net) diperngaruhi oleh redox state dari sel
first messenger Þ second messenger Þ information net. Informasi (Info net) diperngaruhi oleh redox state dari sel
6)
Redox state :
antioxidant capacity, reduction equivalent availlability, RONS rate Þ ROS: second
messenger
IV.
ANTIOXIDANTS
Untuk mengatasi proses dari oksidasi, tentu
ada “lawannya” yaitu si anti-oksidan.
Ada
3 tingkatan anti oksidan :
- inhibition produksi
RONS yg berlebih (ex : albumin, ceruloplasmin, transferin, ect)
- capture of radicals atau biasa disebut scavengers, trappers,
quenchers (ex : Vitamin E, vitamin C, betacaroten, GSH, NADPH dan
NAD)
- correction dari mekanisme biomolekul yg terdestruksi ( ex: DNA Repair Enzyme)
Ada 2 sumber anti oksidan :
1)
Endogenous antioxidants
a)
enzymes (Cytochrome C, SOD, GSHPx, Catalase)
b)
nonenzymatic
i)
fixed in
membranes (a -tocopherol, b-caroten, coenzym Q10)
ii)
out of
membranes (ascorbate, transferrin, bilirubin)
2)
Exogennous antioxidants (fungsinya utk membantu endogenous
antioxidants)
a)
FR
scavengers / penangkap FR
b)
Trace
elements (komponen dari beberapa enzim)
c)
Drugs
and compounds influence to FR metabolism
Anti
oksidan itu jika sudah berikatan dengan radikal bebas, maka akan berubah juga
menjadi radikal bebas, tapi tergantung, bisa reaktif, bisa juga enggak.
High-molecule endogenous antioxidants
- Transferrin
- Ferritin
- Haptoglobin
- Hemopexin
- Albumin
Low-molecule endogenous antioxidats
1)
Ascorbate Acid (vitamin C), diperlukan pd:
a)
collagen
synthesis, pd reaksi hiroksilasi prolin menjadi hidroksi-prolin
b)
konversi dopamine
mjd epinephrine
c)
reduction
agent
d)
Fe
absorption (mengubah Fe3+ mjd Fe2+)
e)
antioxidant
= reduction O2 · - OH ·, ROO·, HO2
·
f)
regenerasi
radikal tocopheryl
g)
prooxidant
2)
Alfa-tocopherol (vitamin E)
a)
localise
in membranes
b)
produces
hydroperoxides, which are changes by GSHPx
3)
ubiquinone (coenzyme Q)
a)
Merupakan pembawa elektron pada rantai ransfer elektron ( inget praktikum
Fos-OX blok 1.2??)
b)
co-operates
with tocopheryl
4)
carotenoides, b-caroten, vitamin A (ada carotenoid : dari tumbuh2an, dan retinoid : dari
hewan)
a)
bekerjasama dengan Vitamin E menangkal radikal bebas pada membran sel dan
Lipid
5)
glutathione (GSH, GSSG)
a)
Terdapat pada semua sel mamalia (1-10 mmol/l), terutama yang sering dipelajari adalah pada sel darah merah.
b)
Berfungsi sepagai Redoks Buffer
c)
2 GSH Û GSSG + 2e- + 2H+
ROS elimination, stabilisation in reduction
form ( SH- groups, tocopheryl and ascorbate regeneration) substrate of
glutathione peroxidases
6)
Lipoic acid (lipoate)
a)
Kofaktor PDH pada regenerasi fungsi dari tokoferol (vit E) dan asam
asorbat (vit C) yang nantinya akan berfungsi kembali sebagai anti oksidan yang
potent.
7)
Melatonin
a)
lipophilic
; hydroxyl radicals scavenger
8)
uric acid
(urates)
9)
bilirubin
10) flavonoids
(polyphenol) à Recent study show that flavonoids in plant such as myrmcodia
pedens and Annona muricata L, ora carica papaya L. has an anti cancer activity
against breast cancer and cervical cancer in invitro study, through olecular
pathway such as caspase 3, p53, Bax, and Bcl-2 (RR)
* GSG :
Glutation terreduksi
* GSSH :
Glutation teroksidasi
Superoxid
dismutase, kofaktornya ada
Mn, Zn, dan Cu
(EC
1.15.1.1, SOD) à klasifikasi enzim, abaikan saja
2O2.
- + 2H+ ® H2O2 + O2
- SOD - terlihat pada semua sel yang memetabolisme oksigen
untuk mendapatkan energi,
different cofactors (metals) an inducible in case of superoxide
overproduction
- Mn 2+
SOD (SOD1) –
stabilitasnya lebih rendah dibanding Zn dan Cu
- tetramer
- matrix
mitochondria
- lower stability than Cu, Zn - SOD
- Cu 2+/Zn
2+ SOD (SOD 2)
- dimer,
Cu = redox centr
- cytosol,
intermitochondrial space
- hepatocyt,
brain, erytrocyte
- high
stability, catalysation at pH 4,5-9,5
Glutathion
peroxidases
elimination of intracellular hydroperoxides
and H2O2
2 GSH + ROOH ® GSSH + H2O + ROH
n
cytosolic
GSH - glutathionperoxidase (EC
1.11.1.9, cGPx)
n
extracelullar
GSH - glutathionperoxidase
(eGSHPx)
n
phospholipidhydroperoxide GSH - peroxidase (EC 1.11.1.12, PHGPx)
Catalase
(EC
1.11.1.6, KAT)
2 H2O2 ® 2 H2O + O2
- high affinity to
H2O2 : peroxisomes hepatocytes mitochondria,
cytoplasm of erytrocytes
- tetramer with Fe, needs NADPH (diperoleh dari HMS/Hexose Monophosphate Shunt)
Trace
elements influence to FR metabolism
- Selenium
- Unsur pokok dari glutathione peroxidase
- mempengaruhi
absorbsi dari vit. E, bagian dari selenoproteins ( selenium berfungsi
untuk menjaga fungsi pankreas à fungsi pankreas baik àlipase baik à absorbsi lemak okeà vit E (larut lemak) banyak àanti oksidan oke)
ß of Se = insufficient immun. respons, erytrocytes hemolysis, sintesis methemoglobin yang berlebihan. - Copper, Zinc
- Constituents
of superoxide dismutase (CuZnSOD)
- cell membrane stabilisation
- Fe antagonist
V.
MARKERS
DARI OXIDATIVE STRESS
Deteksi FR secara langsung itu sulit, karena berbagai sifat kimia dan
fisikanya. Jadi, Intinya adalah mendeteksi produk oksidasi dari radikal
bebasnya. (scr tidak langsung)
Lipoperoxidation markers:
n
malondialdehyde
(MDA), conjugated diens, isoprostanes
Oxidative damage to protein markers :
n
protein
hydroperoxides
Oxidative damage to DNA :
n
modified
nucleosides
VI.
DISORDERS
ASSOCIATED WITH OXIDATIVE STRESS
1)
Neurological
a)
Alzheimers
Disease
b)
Parkinson‘s
Disease
2)
Endocrine
a)
Diabetes
Mellitus
3)
Gastrointestinal
a)
Acute
Pancreatitis
4)
Others conditions
a)
Obesity
b)
Air
Pollution
c)
Toxicity
d)
Inflammation
Antioxidant Defense Processes
- Prevention
- Balance
between oxidative load and antioxidant function
- Vitamin
E, ascorbic acid, beta-carotene (beberapa sumber menyebutkan, protein pengikat
logam juga bertindak sebagai antioksidan prevensi. Seperti trasferin
albumin, ceruloplasmin, dll)
- Interception
- Local
antioxidant levels
- Vitamin
E, glutathione, superoxide dismutase
- Repair—Mostly enzymatic
- DNA
repair system, reductases
Role of Nutrients in Antioxidant Systems
1)
Vitamin
E
a)
Menjaga lipid bilayer pada membran sel dari serangan radikal bebas,
terutama pada saraf(paling gampang keliatan manifestasinya)
2)
Vitamin
C
a)
Menjaga fungsi vitamin E di sitosol dan membran sel setelah vit E
mengalami oksidasi oleh radikal
3)
Carotenoids−Beta-carotene
a)
quenches ;
may also inhibit free-radical-generating reactions− Autoregenerate with release of thermal energy O2
Protective”Intake Levels
of Antioxidant Nutrients
Protective
level* RDA
n
Vitamin
C >600 mg 60
n
Vitamin
E >200
IU 10
n
Selenium 70–120
μg 70*
Daily intakes associated with a risk reduction of 25% or more
Diet Constituents
Implicated on Disease Risk
- Fats
- Cholesterol
- Fiber
- Antioxidant
vitamins and minerals
- Sugar
- Protein
- Calcium and
vitamin D
- Folic acid
- Iron
Diet and Atherosclerosis
- Diet rendah Lemak
- Menurunkan kadar kolesterol total dan juga LDL
- Rendah lemak jenuh, tinggi lemak tak jenuh
- Menurunkan kolesterol darah dan VLDL, dan juga
meningkatkan HDL
- High-carbohydrate
diets
- Modest
lowering effect on all lipid fractions, but rise in TG
- Minyak ikan
- Menurunkan Trigliserid secara signifikan, tetapi tidak
banyak merubah fraksi dari kolesterol
Dietary Factors Affecting Blood Cholesterol
- Increase
- Lemak jenuh ( margarin, mentega, coklat putih, minyak
goreng)
- Cholesterol (lemak binatang,
mentega, udang dll)
- Asam Lemak trans
- Decrease
- Asam lemak tak jenuh (bisa berasal dari minyak ikan)
- PUFA
(fish oil)
- Serat ( beraksi dalam mengikat lemak di usus sehingga
tidak di absorbsi, dan juga mempercepat transit makanan di kolon,
sehingga menurunkan risiko colorectal cancer)
Non-Dietary Factors Affecting
Blood Cholesterol
- Increase
- Smoking
- Excess body fat
- Alcohol
- Decrease
- Exercise
- Estrogens
Other Nutrients Associated with Risk of CHD
·
Asam Folat
·
Vitamins
B6 and B12
·
Besi
(Folate and Vitamin B: Interrelationships), ini semua kayak kuliah
nutrigenomik dan MTHFR gen.
Homocysteine Methyl-THF
(B12 )
Methionine
THF
(B6)
5,10-methylene-THF
Yak sekian dulu aja,
cukup abstrak soalnya materi kali ini, sy jg kurang minat ttg hal2 beginian,
hahaha... maaf ya kl sama persis sama kuliah / slide( udah tak tambahin kok wis), namanya juga cakul,hehe...
Maaf kl ada yg salah,
smg membantu,
Alhamdulillah
@wisdakusuma
@siabangReagan
Patient
: “ why do you fight for me, you risk so
much,
even you hardly
don’t know me?”
Doctor
: you’re my patient.
-House
MD