Laboratorium Keterampilan Medik
Pemeriksaan Lepra
Sekilas seputar Lepra
India masih menjadi Negara dengan kasus lepra tertinggi.
Kematian akibat lepramemang rendah, tapi angka kecacatannya tinggi, walau
demikian jumlah kasusnya terus menurun seiring dengan efektif nya pengobatan
multi drug,
Etiologi dari lepra sendiri adalah Mycobacterium leprae,
merupakan keluarga mycobacterium bakteri tahan asam.
Klasifikasi Leprosi
1.
Pasien terinfeksi M lepra tapi tidak ada gejala
klinis,
2.
Intermediate disease : ditandai dengan macula
eritematous atau hipopigmentasi, kehilangan sensasi ti bagian makul, merupakan
stadium awal, bisa sembuh atau menjadi tahap selanjutnya.
3.
Paucibacillary / tuberculuos : secara klinis
ditandai dengan lima atau lebih sedikit anesthetic skin lesion,
dan tidak
ditemukan basilus pada apusan kulit. Single lesion sangat jarang ditemukan.
Ditemukan pada 90% kasus datang ke pelayanan kesehatan,
4.
Multibacillary / lepromatous leprosy
Ditemukan lebih dari 5 lesi
anestetik pada kulit. Apusan kulit biasanya positif ditemukan basilus tahan
asam.
Keterlibatan saraf
1.
Biasanya melibatkan selubung saraf perifer :
Ulnaris, Auricularis magnus, peroneus comunis, tibialis posterior.
2.
Pasien didapatkan keterlibatan pada saraf yang
ditandai dengan penonjolahn pada saraf pada perabaan. Area sesoris juga bisa
terlibat.
Diagnosis Lepra
(Kriteria diagnosis)
1.
Evaluasi klinis dari lesi kulit
2.
Penebalan dan neuropathy perifer.
3.
Biopsy pada lesi, skin lesion smear
4.
kultur dari M. leprae
Mari kita lakukan pemeriksaan lepra.
Anamnesis pada Pasien lepra.
1.
Apakah terdapat bercak pada kulit, apakah ada
gangguan sensasi rasa?
2.
Kapan mulai timbul bercak kulit.
3.
Sudah diobati belum, obat apa yang dipake
4.
Apakah ada rasanyeri pada kedua siku
5.
Apakah ada luka yang tidak sakit pada kaku atau
tangan
6.
Pernah bepergian ke daerah endemic lepra
7.
Apakah di keluarga ada yang demikian? Bagaimana
dengan tetangga?
Pemeriksaan Fisik
1.
Inspeksi : lihat seluruh tubuh apakah ada bercak
keputihan atau kemerahan yang mencurigakan, lihat lah adanya madarosis (hilangnya
alis) hidung seperti pelana, pembesaran saraf perifer pada auricularis magnus
(pasien menghadap kanan dan kiri). Lihat apakah ada pemendekan jari.
2.
Pemeriksaan sensitifitas kulit.
-
Siapkan jarum, kapas, dan air panas (40) dan
dingin (20).
-
Duduklah dekat pasien dan jelaskan prosedur dan
tujuan pemeriksaan.
-
Kenalkan semua jenis sensari, taktil, nyeri,
panas, dan dingin.
-
Minta pasien menutup mata, dan uji semua jenis
sensasi, apakah pasien dapat merasakan dan menyebutkan jenis sensasi, dengann
benar, uji pada daerah normal dan daerah yang hipopigmentasi.
3.
Pemeriksaan saraf perifer.
-
Perabaan terhadap nervus auricularis magnus.
Minta kepala pasien untuk menghadap sisi kanan dan kiri, lalu cari nervus
auricularis magnus yang menyilang M. sternoclemastoid, dan urut, akan teraba
seperti kawat (katanya sih)
-
Perabaan terhadap nervus ulnaris di sulcus nervi
ulnaris, akan teraba seperti kawat juga
-
Perabaan terhadap nervus peroneus komunis di
dekat caput fibulae(agak ke posterior) maka akan teraba seperti kawat juga (
bila positif)
-
Perabaan terhadap nervus tibialisposterioor di
maleolus medialis.
4.
Pemeriksaan fungsi saraf Perifer
-
Lakukann dengan ujung ballpoint dan suruh pasien
menujuk daerah yang terasa sensasinya. Lakukan pada semua daerah n. medianus,
n, ulnaris, n. tibialis posterior.
-
Lakukan pemeriksaan motorik nervus perifer
dengan menyuruh pasien melakukan fungsi nervus2 periver (dorsofleleksi kaki,
abduksi policis, ekstensi jari, dll)
Interpretasi hasil
-
Berdasarkan gejala klinis dan criteria diagnosis
pasien bsa di diagnosis lepra jika memenuhi salah satu criteria diagnosis
diatas,
-
Apabila telah ditemukan keterlibatan sampai
fungsi motorik dan sesorik nervus perifer, biasanya pasien sudah memasuki tahap
lepromatous leprosy.
-
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menilai
tahap dari lepra, dan juga lama pengobatan lepra.
Pengobatan
-
Dapsone merupakan pengobatan standart hingga
saat ini, tapi terdapat resistensi yang terus meningkat
-
Terapi kombinasi selalu digunakan karena efeknya
yang baik bagi kesembuhan.
-
Paucibacillary : 600mg rimfapicin (monthly) +
100 mg dapsone (6bulan)
-
Single paucibacillary : rifampin 600 mg,
ofloxacine 400mg, dan minocycine 100 mg (single dose each drugs)
-
Multibacillary : 600mg rimfapicin dan 300 mg
clofazamine monthly, bersamaan dengan dapsine 100mg dan clofazimine 50 mg
daily, semuanya selama 12 bulan
-
Penggunaan dapsone harus melalui pengasawan
ketat karna efeksamping dari anemia hemolitik dan methemoglobbinemia
Cukup sekian dan terimaksih.
Alhamdullilah
Kualitas diri kita terlihat dari apa yang kita berikan ke orang lain,
termasuk cara kita bersikap terhadap mereka,
bukan pandangan orang lain ke kita – P. Anindita Putri (PD08),