Perjalanan
3,5 jam itu dihabiskan dengan ketawa ketawa dan nyayi lagu galau. Hhaa. Biar
galau tetap hore pokoknya. Kalau orang orang pergi ke pantai di pacitan, pantai
pertama yang dicari adalah klayar, kami berlima tidak ke klayar, tetapi mencari
pantai Srau. Sebenarnya sih karena nyasar pantai. Hahahha tapi tidak apa apa,
pantai ini sepi dan pasirnya warnanya putih bersih, tidak banyak sampah. Walau
sampai disana tengah hari bolong, tetap saja saya menceburkan diri ke laut.
Walau Berombak Besar, tetap harus pose kan yaa.. |
Ombak
pantai pacitan terkenal besar, hal ini dikarenakan pantai di daerah pacitan
merupakan pantai yang menghadap langsung ke samudra kehidupan, eh samudra
hindia maksudnya. Walau pantai disini terkenal untuk surfing, berhubung saya
tidak bisa, makanya saya Cuma main air dan ombak #juruspengendalianAir hahaha.
Sejujurnya agak serem juga sih keseret ombak. Mungkin tinggi ombaknya mencapai
2,5 meter. Begitu mencebur kan diri ke laut, kantong celana langsung di penuhi
pasir. Lumayan lah buat oleh oleh
Belum
jalan jalan namanya kalau belum berfoto. Berhubung salah satu teman saya ada
yang tidak menceburkan diri kelaut, maka dia didaulat menjadi seksi dokumentasi
dadakan. Dan seksi pembantu umum, yang membawakan handphone, kunci mobil,
dompet, kaos, sampai handuk. Hahaha lumayan.
Ada
satu kejadian lucu waktu kami sedang mencebur kan diri kelaut, salah seorang
teman saya (wanita) dia menggunakan kerudung. Berhubung ombaknya besar, suatu
ketika dia terhempas ombak kehidupan, dan akhirnya kerudungnya copot. Dari
jarak 10 meter saya yang bermata minus hanya berfikir ini kenapa dia megangin
kepala (warnakerudung hitam, rambut juga hitam, so dari jauh keliatan sama).
Sampai akhirnya 2 orang teman saya yang lain heboh karena menemukan kerudung di
laut, mungkin mereka pikir itu adalah kerudung nya Nyai Roro Kidul, padahal itu
adalah kerudung teman sendiri. Hhaaa. Bingung antara mau ketawa sama mau
nolongin supaya auratnya tetap tertutup. Untung nya 2 orang teman saya ini
mengembalikan kerudungnya sesegera mungkin, dan untung nya lagi. Pantainya
sepi.
Waktu
keluar dari air, badan rasanya gosong banget. Wajar lah ya karena waktu nyebur
kelaut adalah tengah hari bolong. Gak pake sunblok, gak pake baju panjang
*emang pengajian hha. Habis keluar dari air, bilas air tawar sebentar. Trus
langsung cao lagi cari pantai lain, yaitu pantai watukarung, posisi dalam mobil
sudah berganti lebih heboh. 2 wanita di depan, dan 3 om om berbaju minim,
celana pendek minim, dan basah duduk di belakang saling menghangatkan diri.
Hhaa.. cerita pantai satunya. Hmm.. di posting lain yaa…
Tulisan serupa bisa di akses di http://travelhoreholic.wordpress.com