Wednesday, June 10, 2015

apa yang membuat seseorang atau suatu keadaan begitu sentimentil?
In a little while from now
If I'm not feeling any less sour
I promised myself to treat myself
And visit a nearby tower
And climbing to the top
Will throw myself off
In an effort to make it clear to who
Ever what it's like when you're shattered
Left standing in the lurch, at a church
Where people are saying
My God that's tough, she stood him up
No point in us remaining
May as well go home
As I did on my own
Alone again, naturally

menurut saya pribadi, saya bukan orang yang romantis dan perasa, namun entah apa kata orang lain. menurut saya, ada dua hal yang bisa membangkitkan suasana hati orang, entah membangkitkan kesenangan, atau membangkitkan kesedihan. 

suatu sore saat saya sedang berlari di sekitaran komplek perumahan bergaya khas eropa, tibat tiba saya playlist iPod saya memutar lagu "alone again naturally" yang dinyayikan oleh Gilbert Osullivan. baru saja intro saya langsung mengenali lagu apa dan tentang apa lagu ini, ditambah lagi memori saya akan film Love Rosie yang diadaptasi dari novel dengan judul serupa. ya kira kira lagunya menceritakan pada akhirnya, setiap orang akan sendiri, alone again naturally. karena sudah begitu takdir nya. 

saya teringat betul, bagaimana film ini menceritakan persahabatan rosie dan alex sedari kecil yang berubah menjadi perasaan lain. ya.. semua orang bilang perasaan itu cinta, tapi mereka tidak mau mengakuinya, mereka sama sama takut kehilangan sahabatnya. pada akhirnya sepanjang cerita mereka selalu kehilangan moment untuk menyatakan perasaanya. classic bukan ceritanya. tapi ya itu lah film. semakin klasik semakin menempel di kepala. 

30 menit lebih sudah saya berlari, sampai tiba tiba lagu itu diputar dan memelankan langkah saya, menikmati indahnya perumahan ini, rumah rumah bergaya eropa lama dengan halaman luas, rumput rumput yang tertata rapi, jalanan lebar dengan pohon pohon disepanjang jalan yang daunnya berguguran berwarna kuning. semakin lama langkah saya semakin pelan, hingga akhirnya saya memilih untuk berjalan dan menikmati sisa lagu ini sambil berjalan santai dan menikmati pemandangan. matahari sudah mulai turun, menyisakan langit senja yang merah. ah..saya pikir lagu ini terlalu mellow buat saya, entah kenapa playlist yang di random dari ribuan lagu diiPod saya memilih lagu ini. mungkin Tuhan tahu, kapan saya harus menikmati hari hari saya yang cukup penat. 

kombinasi pemandangan yang jarang dilihat ini, semburat cahaya senja kemerahan di langit, ditambah lagu yang mellow. oh... cukup sudah... mungkin  memang benar, bukan lirik lagu yang membuat sesuatu menjadi menyedihkan, tetapi hal atau cerita yang terekam dibaliknya saat kita mendengarkannya pertamakali. sama seperti saya yang tiba tiba merasa menjadi alex yang selalu takut dan tidak berani menyatakan perasaanya kepada rosie selama puluhan tahun, selalu saja terkacaukan oleh situasi, dan mendapat kabar bahwa rosie disana, menikah dengan orang lain. oh poor alex, poor rosie. 

alone again, naturally. 


Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...