Saturday, August 12, 2017

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017

So this is the end of my (another) journey

Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali untuk urusan pekerjaan, tak jarang mengunjungi keluarga, tak jarang untuk menenangkan diri dan mencari arti kehidupan. 

Saya teringat dulu waktu saya masih menuntut ilmu di kota ini, seorang dosen pernah berkata kepada saya "kita bepergian itu untuk mencari sesuatu yang unik, yang berbeda dari yang biasa kita lihat, dan mencari makna" 

Di penghujung perjalanan kali ini, banyak nilai dan makna yang saya dapat, bertemu teman lama, mengupdate cerita dan gosip, menambah semangat baru untuk lanjut sekolah, dan yang paling penting adalah untuk bersyukur. 

Sometimes the journey isn't   about what are we looking for, but most importantly is what we avoiding for. 

Banyak makna dalam perjalanan kita dapatkan sambil duduk, sambil merenungi apa yang sedang kita jalani, apa yang akan terjadi kedepan nya. Sebagian orang pulang membawa foto, sebagian lagi membawa makna dan pelajaran hidup. 

YOLO !! you only live once. 

Pick up your bagpack, buy a ticket, go for some random trip, and be amaze with life. 

Ps : save the earth, this is the only planet with beautiful beaches. 😉



Thursday, August 3, 2017

Airport gateway

 
Traveling sendiri buat sebagian orang aneh, tapi buat sebagian yang lain baik baik saja. Tidak jarang saya jalan sendiri, airport, stasiun, terminal, pelabuhan semuanya sudah saya coba. 

Dari sekian banyak perjalanan yang sudah saya lalui, baik itu murni karena traveling, sekolah, pekerjaan, maupun pure nyasar, saya selalu suka duduk sendirian di bandara dan pelabuhan karena itu memberikan saya banyak waktu untuk berfikir dan merenung tetnag banyak hal, kalau di terminal saya cenderung protektif dan siaga terhadap dompet, hape dan barang bawaan saya. Kadang saya duduk disini dan memgamati orang orang disekitar, mendengarkan apa yang mereka bicarakan, sesekali mendengarkan suara lain selain suara pikiran saya sendiri, biar gak gila sama pikiran sendiri

Malam ini saya sedang duduk di terminal 2F bandara internasional soekarno hatta, sekumpulan anak muda mungkin berusia sekitar 19-25 tahun dan berbahasa spanyol (I guess)sedang berbincang bincang, saya juga kurang paham apa yang mereka bicarakan, jelas saja saya tidak bisa berbahasa spanyol. Namun dari gerak gerik yang saya lihat mereka tampak nya sedang membicarakan tujuan mereka berikutnya. Ada 5 orang dalam kelompok ini, 2 diantaranya saya tebak sebagai pasangan, dan satu nya jelas merupakan porter (kuli angkut) hhaaa, bukan bukan, saya rasandia hanya sebatas teman yang masih single. Kulit mereka merah terbakar matahari, saya tebak mereka memang sengaja menghabiskan summer di indonesia. Beberapa dari mereka bercelana batik dan menjinjing tas batik yang biasa saya lihat di malioboro. Saya tebak perjalanan mereka kali ini sudah melewati kota jogjakarta. Entah apa yang mereka bicarakan dan entah kemana lagi tujuan mereka. Kembali ke negara asalnya kah? Atau masih terus berjalan mengelilingi indonesia? 
Yang jelas saya salut dan setengah iri kepada mereka yang berani jalan2 jauh menyebrangi hampir separuh dunia menuju indonesia untuk liburan. Saya selalu berfikir, kapan kira kira saya yang bisa Di posisi mereka, menenteng ransel, memegang passport di bandara negara mereka. Ah andai saja jalan jalan semudah itu. 

I always believe that "we are only one decision away from totally different life". Mungkin kalau saya berani resign dari pekerjaan saya sekarang, mengepack tas saya dan membeli tiket satu arah entah kemanapun itu, jalan hidup "normal" saya bakal berubah. Ya walaupun sebenarnya hidup saya tidak normal normal amat sih, terutama untuk sebagian orang lain. Namun sampai saat ini sih itu masih berupa angan angan (i hope one day in can do that). Sampai sejauh ini sih yang saya amati orang orang masih menjadi "material person" yaitu orang orang yg terikat secara materi. Toh kalau kita tidak terlalu memiliki banyak barang, akan dengan mudah nya kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain, namun ternyata tidak semudah itu sebagian orang terikat secara emosional terhadap orang lain sehingga mereka akan sulit berpindah dari satu titik menuju titik lain. perhaps the heaviest things we lift are not weights but our feels. Kalau di pikir pikir omongan saya sudah terlalu ngalor ngidul. Sudahi saja lah ya. Pesawat saya juga nampaknya sudah mau berangkat dan saya harus segera masuk gate. 

Wednesday, July 26, 2017

Komponen Patah Hati

Komponen patah hati

Komponen pertama patah hati: kerinduan. “ aku perlu bertemu dengan nya, berbicara dengannya, sekarang juga” pecandu yang butuh candunya. anak yang dipisahkan dari ibunya
Dari segala komponen, kerinduan adalah komponen yang kita rasakan paling kuat dalam level fisik, tidak berbeda dari gejala gejala ketagihan yang dijelaskan oleh pecandu yang dicegah dari mengkonsumsi zat adiktif mereka. Kerinduan yang terjadi pada diri kita mengacu pada ketidak-hadiran orang yang dicintai secara sementara ataupun permanen, baik secara fisik maupun emosi. Ketidak hadiran ini bisa menghadirkan insomnia, kegelisahan, perubahan kebiasaan makan, hilang nya konsentrasi, bahkan dalam situasi-situasi yang menenuntut perhatian penuh (sebuah rapat yang penting, mengemudikan pesawat). Dan pada tahap yang lebih umum, hal itu mencegah kita dari merasakan kesenangan apapun, bahkan dari aktivitas aktivitas yang sebelumnya kita anggap menyenangkan. Efek buruk kerinduan dapat diringankan sesaat dengan mengkonsumsi alkohol, nikotin, obat penenang, ataupun narkotika) atau bahkan dengan menenggelamkan diri kita dalam aktivitas aktivitas tertentu ( kerja keras tanpa henti, televisi, olahraga fisik, hubungan fisik dengan pasangan baru atau lama).  Namun semakin kita berusaha menyingkirkan rasa keinduan itu, semakin kuat ia akan mendatangi kita kembali, seperti seekor hewan buas yang mundur hanya untuk menerjang dengan kekuatan yang lebih dahsyat.
Sebaliknya, tempat tempat, orang orang, dan perjumpaan tertentu yang menghadirkan kenangan orang yang dicintai dapat menguatkan serangan kerinduan ini: taman taman kita dulu biasa berjalan bersama, restoran tempat kita biasa berjumpa, teman yang menyaksikan cinta kita pada satu sama lain, alunan merdu yang senang disenandungkan kekasih saat dia merasa senang. Kita bahkan bisa merasakan emosi lebih kuat saaat menemukan sebuah objek yang ditinggalkan oleh kekasih. Sebotol pembersih tata rias di kamar mandi atau sepasang sandal butut disudut lemari dapat mengantarkan kita pada tingkat emosi dan penderitaan hebat dari pada sebuah simfoni, karya seni atau puisi hebat manapun.
Kerinduan ini terkadang mencapai intensitas puncak penderitaan yang membuat kita marasa takut terhadap waktu awaktu yang akan datang (“bagai mana aku akan betahan hari ini? Besok? Sepanjang sisa hidupku?”). ia juga menciptakan momen momen kealpaan saat kita menghabiskan waktu bersaama orang lain, meskipun dengan oran yang kita sukai.secara umum,dipercaya bahwa mencurahkan perasaan kita kepada teman terdekat kita atau pihak profesional bisa menghadirkan ketengenangan nyata, meskipun ini biasanya hanya berlangsung sementara.

Seperti yang orang bilang, hanya pertemuan lah yang bisa menjadi penawar rasa rindu


disadur dari buku : Hector and The Search for Happines

Sunday, May 28, 2017

a book can tell you a lot about something ... part 2 (hector and the secret of love)


baca buku merupakan keseharian yang saya lakukan, dan saya senang mengambil beberapa part penting untuk di tuliskan kembali di blog ini. berikut saya kutip dari buku hector and the secret of love




Benih nomer 1
Cinta yang sempurna tidak akan pernah diisi pertengkaran
Benih nomor 2
Terkadang kita sering betengkar dengan orang yang paling kita cintai
Benih nomor 3
“ kita tidak bisa memenangi cinta seseorang tanpa sebuah pertarungan
Benih nomor 4.
Cinta sejati adalah ketidak-inginan untuk bersikap tidak setia”
Benih nomor 5.
cinta sejati adalah tidak berbuat serong (walaupun saat kita menginginkannya)”
Benih nomor 6.
”Cinta sejati adalah selalu merasakan apa yang diinginkan oleh kekasihnya”
Benih nomor 7.
“cinta memang indah saat sang kekasih bisa merasakan apa yang kita inginkan, tetapi kita semestinya juga bisa membantu mereka dengan mengungkapkan hasrat kita”
Benih nomor 8.
“gairah adalah bagian penting dari cinta, yang diputuskannya tidak berlaku bagi semua orang atau untuk sepanjang waktu
Benih nomor 9.
“ membutuhkan orang lain adalah pertanda cinta”
Benih nomor 10.
”gairah pria dapat menciptakan banyak neraka”
Benih nomor 11.
” Cinta dan kecemburuan saling beriringan”
Benih nomor 12.
“gairah memudar setelah dua tau tiga tahun hidup bersama”
Benih nomor 13.
“ gairah dalam cinta bisa sangat tidak stabil”
Benih nomor 14.
“ perempuan selalu senang memimpikan tentang cinta, meskipun mereka sudah jatuh cinta pada seseorang”
Benih nomor 15.
”Dalam cinta, kalau kita benar benanr tahu apa yang dikatakan pasangan, mungkin kita tak akan memahami mereka sama sekali”
Benih nomor 16.
“kecemburuan tidak terpisahkan dari gairah”
Benih nomor 17.
”kecemburuan adalah tanda kelekatan”
Benih nomor 18.
”cinta berarti langsung meraskan ketika psanganya tidak baagia”
Benih nomor 19.
“ mungkinkah cinta merupakan kombinasi dari kepentingan pribadi dan emosi?”
Benih nomor 20.
“ cinta berarti masih melihat keindahan pasangan meski tak lagi terlihat oleh orang lain”
Benih nomor 21.
“cinta akan membuktikan dirinya sendiri ketika diuji”
Benih nomor22.
“cinta adalah tersenyum saat kita saling jumpa”
Benih nomor 23.
“cinta itu ibarat pintu putar. Kita berputar putar, tapi kita tidak akan pernah bisa mengejar satu sama lain”
Benih nomor 24.
“tidak ada yang mampu meredakan derita akibat cinta lebih baik daripada memfokuskan diri pada sebuah tugas”
Benih nomor 25.
“ cinta adalah kemampuan untuk bermimpi sekaligus mengetahui saatnya untuk berhenti bermimpi”
Benih nomor 26.
“ cinta adalah menolak godaan”

a book can tell you a lot about something ... part1


Hector and the secrets of love

        Dua hari terakhir ini saya sedang membaca buku ini, buku ini adalah tulisan dari Francois Lelord, seorang psikiatris. Sudut pandang nya sebagai orang ketiga sungguh mudah dipahami, terutama karena francois adalah seorang psikiater yang memang sehari hari memahami pola pikir pasien. Ini adalah buku ke dua yang saya baca, buku pertamanya berjudul “Hector and the search for happiness” dan sangat menyenangkan juga untuk dibaca. Ini adalah beberapa hal yang saya sadur langsung dari buku ini.
Francois tua memandang ke arah lautan selagi berbicara, seakan akan pemandangan laut itu menggugahnya. Dan semua orang menyeimak dalam keheningan mpenuh.
“Cinta” katanya,  adalah penyakit bagi tubuh yang dibiarkan oleh pikiran”. Bukan kata kataku sayangnya. Cinta jelas memberikan kesenangan terbesar kepada kita, walau kata itu kurang tepat. Boleh dibilang, ekstasi terhebat kita. Tarikan kapada yang lain itu, momen saat impian kita menjadi nyata, lipahan karunia ketika kita akhirnya memikirkan seseorang yang lain di luar dari diri kita sendiri, pertemuan tubuh yang menjadikan kita abadi, setidakya selama sesaat, proses trasformasi sehari hari ditengah kehadiran orang yang mencintai, ah ....  ketika wajah mereka terukir dihari kita, kecuali terkadang....” dia mendesah. “Cinta menghadirkan derita, lautan derita ... cinta yang ditolak, cinta yang terlalu banyak, cinta yang terlalu sedikit, cinta yang mati, astaga ... 

Apa yang tersisa dari percintaan kita dahulu?
Apa yang tersisa dari hari hari cerah itu...
Kegembiraanyang pudar dan rambut yang tersibak angin
Kecupan curi curi dan belaian
Apa yang tersisa dari cinta yang kita kenal
Kumohon sampaikan padaku sekarang...”



Saturday, December 24, 2016

Perbedaan mendasar rumah makan, kantin, dan restoran

Dalam beberapa tahun belakangan saya lumayan sering melakukan perjalanan,  baik on budget,  maupun on luxury travel (yaelah cuma sekali doank perasaan). Ada banyak hal yang menggelitik dan membuat saya mengklasifikasikan hal hal yg saya lihat.  Misalnya tentang tempat makan.  Oh iya tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman saya saja ya,  tidak ada referensi dari sumber terkenal dan terpercaya,  pure cuma pengalaman saya aja. 

1. Rumah makan. 
Ketika mendengar kata rumah makan,  hal pertama yang ada di pikiran saya adalah jumlah makanan nya yg besar dan porsi wareg (kenyang sampe mau muntah). dari sekian puluh kali makan di tempat bertajuk "rumah makan" dari awalnya saja sudah jelas bahwa ini adalah tempat orang makan sampe kenyang,  dengan porsi besar,  tempat yg tidak terlalu bersih,  makanan yg rasanya menengah (not good,  but not bad),  sampai jumlah pengunjung yang biasanya membludak karena memang biasanya rumah makan terkenal murah.  Nah dari sekian banyak tempat yg saya datangi,  rumah makan biasanya berlokasi di daerah2 yg ramai kendaraan,  misalnya dekat pelabuhan,  tempat peristirahatan bis,  kadang di dekat stasiun,  soal harga juga menengah. 

2. Kantin
Lain rumah makan,  lain lagi kantin.  Menurut saya kantin adalah julukan buat rumah makan kecil,  biasanya terletak di sekolah,  rumah sakit,  atau tempat public lainnya,  misal kantor atau perusahaan. Rasa makanan yg ditawarkan beragam,  cenderung biasa saja.  Makanan beragam juga tergantung mau jualan apa.  Soal harga bisa murah sampai mahal,  tergantung dari jumlah pengunjung dan siapakah pengunjung nya.  Biasanya kantin sekolah ya murah.  Hhaaa

3. Restoran
Jelas ya kalau restoran adalah rumah makan versi elit.  porsi yang disajikan biasanya menengah tidak bikin kenyang (kalo buat saya sih), harga menengah ke atas untuk makanan sekelasnya,  rasa sangat bervariasi bisa biasa aja bisa enak banget. Kebersihan restoran biasanya sangat dijaga karena pengunjung nya pun biasanya bermobil. Kalo saya sih sekelas warteg atau rumah makan aja.  Kalo makan di restoran bisa diare dan panas dingin.  Diare karena gak biasa makan enak, panas dingin karena bingung gimana bayarnya.  Hahahhaa
Kalo restoran lokasinya bisa dimana aja,  di tempat wisata,  di tengah public,  di bandara dll. 

Setiap orang bisa mengklaim nama apapun untuk tempat makan yg dia buat.  Soal harga dan rasa relatif.  Namanya juga tulisan subjektif yg gak ada juntrungannya.  Hhaaa 😂

Semoga bermanfaat.  Ciaoo

Thursday, December 15, 2016

End of 2016

2016 almost end, but i havent posted anything useful lately.  Buts its ok. Soon i post new story that i never posted.

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...