Sunday, October 30, 2011

Kamu Nyata Bagiku


karena kamu nyata bagiku

sore itu sepasang kekasih sedang berjalan jalan di taman kota, sore ini cerah, bunga sedang bermekaran, dan merupakan salah satu sore paling indah tahun ini.

si wanita tiba tiba bertanya kepada pasangannya " sayang, sore ini indah ya? "

" iya sayang, indah sekali" sambil terus menatap kedepan dan kosong

" kamu kenapa sih?, kok gak fokus dari tadi " nada agak marah

" aku cuma mikir aja sayang, kamu itu emang berbeda dari gadis dalam impian ku selama ini"

si wanita yang mendengar hal itu langsung berhenti, dan menatap pasangannya

" lalu wanita seperti apa yang sebenarnya ada dalam impian kamu " berbicara terbata-bata dan mata berkaca kaca,

" gadis dalam impian ku tentunya, memiliki kaki yang jenjang, berambut panjang, bermata biru, dan tidak membosan kan untuk di pandang"

" maaf kalau aku bukan seperti gadis dalam impian kamu " serta merta si wanita menangis, dan berlari meninggalkan kekasih nya,,

" si pria mengejar dan berkata kepada pasangannya

" sayang, tapi kami memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh gadis dalam impianku itu" si pria mengelap air mata pasangannya sambil berkata " karena kamu nyata bagiku, karena kamu ada di sini, cinta mu nyata untuk ku, bukan hanya ada dalam impianku "

" karena kamu nyata sayang, nyata dan bukan hanya dalam impian. sore ini, ditaman ini, mau kah kau menikah denganku? menjadi orang pertama yang kulihat di setiap pagiku, menjadi orang pertama yang selalu mendengar ceritaku? "

si wanita bertambah banjir menangis, dan mengangguk, " aku mau sayang "

" terimakasih karena kau telah menjadi yang Nyata Untuk ku" si pria memeluk pasangannya beberapa lama, dan kembali berjalan menyusuri taman sambil berpegangan tangan.

#fin

Friday, October 28, 2011

Quasi Experimental Study in Human Subject


Quasi experimental in Human Subject
Lecture by : prof. dr. Iwan Dwiprahasto
Referensi : slide prof iwan, dan
Oleh : Reagan Resadita

Quasi experimental
Research design itu secara umum Cuma dibagi jadi 2, yaitu ada observasional dan experimental.
      Research design di seputar dunia kedokteran Cuma di bagi dua, ada deskriptif ada analitikal, dimana anaitikan di bagi menjadi 2 yaitu observasional dan ekperimental, perbedaannya adlaah observasional kita hanya mengamati saja apa yang terjadi pada sampel yang kita teliti. Sedangakan eksperimental kita memberi intervensi kepada sampel. Dan pada penelitian deksriptif, kita hanya menggambarkan apa yang terjadi pada kasus kejadian unik, bisa berupa case report, ataupun case series.

Secara umum Meneliti adalah mencari hubungan sebab akibat akan suatu hal. Nah kalau penelitian analitik, mengkaji hubungan 2 variabel atau lebih. Salah satu jenis penelitian analitik adalah studi adalah quasi experimental. Quasi experimental ini desain yang kurang familiar, padahal sadar atau tidak sadar para peneliti sering menggunakan desain ini. Cuma mereka jarang mengklaim bahwa penelitian mereka ini gak pake quasi. Secara taksonomi (alah emang tumbuhan) level of evidence dari quasi experimental adalah 2B..
Untuk mengkaji hubungan antara variable, kita harus tau dulu jika dua buah variable yang diukur, bisa di sebut berhubungan atau kemungkinan memiliki hubungan “cause and effect relationship” jika :
1.       Memiliki asosiasi yang kuat
2.       Sebab mendahului akibat
3.       Mempunyai hubungan dan masuk akal secara biologis (kalo misalnya sarung menyebabkan kanker prostat kan gak jelas gitu)
4.       Ada dose response effect relationship
5.       Kalau exposure dikurangi, maka risiko berkurang.
6.       Spesifik
7.       Konsisten à dilakukan berulang ulang, tetap konsisten
Apa yang harus dimantapkan dalam hubungan sebab akibat?
-          Penyebab harus mendahui akibat
-          Penyebab harus berhubungan dengan efeknya, (misal : merokok menyebabkan serangan jantung à bisa di jelaskan scr scientific)
-          Kita gak bisa menemukan penjelasan lain yang masuk akal untuk akibat selain dari sebab tertentu.

Perbedaan antara quasi experimental dan true experimental adalah ada atau tidaknya randomisasi, perbedaan penting lainnya adalah jika pada RCT semua variable dikendalikan semaksimal mungkin. Pada quasi experimental, tidak semua variable bisa dikendalikan oleh peneliti,sehingga hubungan cause and effect relation ship masih di pertanyakan.
                Secara pengertain, quasi experimental adalah penelitian dimana peneliti hanya memiliki sebagian control terhadap variable independent, dan sampel penelitian tidak dilakukan randomisasi.
                Kenapa perlu ada quasi experimental?
Karena pada saat tertentu ada penelitian yang jika dikerjakan dengan RCT menjadi
a.       Tidak etis : missal pada penelitian efek suplementasi besi, masa ada grup yang dikasih placebo, padahal kan efek dari anemia bisa fatal.
b.      Impractical : misal ttg output kehamilan yang harus nya SC karena penelitian kita, gak di SC, kan parah banget tuh…
c.       MAHAL : misalnya diagnosis menggunakan alat terbaru yang sangat canggih, nah Cuma kelompok yang dianggap akan memberikan hasil positif aja yg di pakein diagnostic ini, yang lain pake ilmu kirologi atau perdukunan aja diagnosisnya.. hhaa
d.      Interest in “intact group”
e.      Low external validity (external validity adalah validitas ketika sebuah penelitian digeneralisasikan kedallam populasi yang besar)

Pada awalnya, Quasi eksperimental itu dilaksanakan pada penelitian sosial, kenapa??
1.       Karena fenomena itu tidak harus dibandingkan, misal : apakah fenomena pengecaman Julia perez di Palembang, berefek lebih besar, dari pada efek kekalahan timnas indoneisa melawan Bahrain, terhadap kasus korupsi?? Kan gak harus dibanding kan tuh (ngelantur).
Contoh dri prof iwan : tidak harus kan membandingkan bagaimana cara makan orang jawa dan bali
2.       Tidak harus ada control
3.       Randomisasi sulit dilakukan
Pada penelitian di laboratorium,
1.       Pengamatan efek tidak selalu harus dibandingkan misalnya efek ekstrak X terhadap penurunan suhu demam tikus, kan gak perlu dibadingkan dengan tikus jenis lain
2.       Keterbatasan scope penelitian
3.       Randomisasi sulit dilakukan : kalo dikuliah bilang nya gak perlu dilakukan pada hewan coba, tapi kalo setau saya, di lab juga harus dirandom hewan coba nya, jangan dikelompokan yang keliatan gemuk semua, atau yg keliatan aktif semua,, makanya di random. Jadi, secara kasar, kalo penelitian menggunakan tikus, itu gak perlu di random “perlakuannya” tapi di random “pemilhan tikus nya”, lalu untuk perlakuannya, tikus itu di kategorikan dlm kelompok2.
4.       Aklimatisasi diasumsikan telah mengendalikan confouder

Masalah atau kerugian pada quasi ekperimental :
1.       Sulit mencari causal hipotesis
2.       Ekstarapolasi tidak sebagus RCT (sulit untuk meramalkan kemungkinan yang akan terjadi, sehingga sulit di generalisasi)
3.       Tidak menggambarkan nilai sebenarnya, misal IPK bagus belum tentu orang nya pintar, bisa aja orang nya minterin “nyontek” atau pas mau ujian semedi dlu sama HSC jadi bagus nilainya, padahal ya biasa wae.. hahah malah curhat, (karena evaluasi pendidikan merupakan salah satu bentuk quasi eksperiment.)
4.       Factor perancu akan sulit dikendalikan

Tapi, bagaimanapun juga quasi ini ttp disebut ekperimen karena cukup menyediakan informasi sebab akibat. Namun, tetap dipertimbangkan validitas nya. Desain quasi eksperimental tidak memungkinkan causal inference  (penilaian sebab). Yang termasuk dari quasi eksperimental
a.      One group posttest only design
b.      Posttest only design with non-equivalent group
c.       One group pretest – post test Design

Mari kita bahas satu persatu.
a.       One group posttest only design (gak ada pretest, gak ada control grup)
One shot case study : Kita Cuma mengamati kejadian yang udah terjadi tanpa tau kenapa sebabnya, misal nya kita melakukan Visum, nah kita gak bisa nyari sebab akibat, apakah mati tertusuk, ditusuk, atau menusuk dirinya sendiri, kita Cuma bisa menulis, korban meninggal dengan ditemukan luka tusukan benda tajam di dada kiri, menembus jantung, merobek sukma, dan membelah jiwa. Alahhh… Jadi kita gak bisa menuliskan pembunuhan dilakukan oleh pelaku dngan pisau.
Kapan dilakukan one group post test only design?? Yaitu pada saat pengusutan tindak criminal, evaluasi pendidikan, sama menganalisis kerusakan lingkungan

b.      Posttest only design with non-equivalent group
Pada jenis ini, gak ada pretest, yang ada Cuma post test pasca treatment dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak terpapar treatment. Misal nya pada training sex education anak jalanan di selokan mataram 2 minggu, perempatan mirota kampus 4 minggu, dan di KFC 8 minggu, dan di bringharjo 12 minggu, nah, hasilnya bagus yang mana??
Harus nya kan yang 12 minggu lebih baik, tapi blm tentu, bisa aja ada factor lain yang menyebabkan di mirota kampus lebih baik hasilnya, misalkan si trainer nya lebih interaktif, anak anak nya sendiri mau mendengarkan, dan pemberian materi gak ngebosenin.

c.       One group pretest – post test Design
atau yang disebut before after treatment study. Misalnya pada saat sebelum di treatment obat, urin pasien diambil untuk Uji kreatinin dan ureum, nah 6 jam pasca treatment, si pasien yang sama di uji lagi kreatinin dan ureumnya. Trus terlihat peningkatan fungsi filtrasi ginjal. TAPI kita gak bisa ngambil kesimpulan kalo misalnya obat X ini berfungsi dalam meningkatkan fungsi ginjal, bisa aja secara statistic hal ini bermakna, tapi statistical significant by chance. Mungkin kalo pada kelompok lain obat X tidak akan merespon seperti pada grup yang kita uji.
d.      Pretest-posttest with nonequivalent control grup.
Jadi pada jenis yang ini, ada pre test, ada post test, tapi ada pembanding nya. Kenapa bisa dibilang nonequivalent? Karena tidak ada randomisasi, peneliti tidak mengotrol assignment (tugas?? ), kedua kelompok bisa aja berbeda, perbedaan itu bisa aja mempengaruhi outcome. Contoh gambar bisa dilihat di slide nomer 25-29 :
-          Contohnya gambar 1, slide no 25 bisa aja outcome treatmen lebih baik, karena dari awal emang udah lebih baik. Hasilnya
-          Contoh gambar 2 , ada pola interaksi seleksi maturasi, jadi treatment naik hasilnya, grup control juga naik, misal pada pekerja yang disiplin dpt bonus dri divisi X, nah trus divisi Y pegawainya tau, maka grup control (Y) ikutan disiplin.. ini namanya kontaminasi
-          Contoh gambar 3, yang dikasih treatment malah turun, dibandingkan control. Misalnya kita diajari bahasa latin nah kan susah tuh, terus aja di jejelin sampe bosen, nanti pada saatnya kita ujian malah bisa jadi hasilnya turun karena bosennya itu. Jadi ngerjain semaunya
-          Contoh gambar 4, ini terjadi kesalahan milih kelompok control, jadi treatment nya naik, tapi kelompok contol ttp lebih bagus. Misal membandingkan dokter lulusan swasta X, dengan UGM (control), nah mereka yang dari swasta X bisa aja naik hasil belajarnya setelah belajar mati matian, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tapi ttp aja hasilnya dokter ugm lebih baik (narsis abis), kenapa? Karena milih control nya terlalu tinggi, walau tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti bisa aja sama haslnya (tapi apa gak mati duluan tuh belajar terus)

Nah hal hal begini ini yang mempengaruhi validitas internal
1.       History
Adalah hal hal diluar treatment eksperimen yang terjadi selama studi, diluar control peneliti tapi mempengaruhi hasil penelitian
2.       Maturasi
Perubahan fisik, intelektual, dan emosi yang dialami partisipan seiring waktu : misal nya metode membaca pada anak SD, ya seiring waktu dan usia, kemampuan membaca akan meningkat, tanpa ada metode baru.
3.       Testing
Adanya peningkatan nilai posttest karena udah pretest, misalnya praktikum fisiologi , kan soal pretest sama posttest sama tuh, Cuma nambah aja jumlahnya, jadi wajar kalo nilainya naik, atau contoh gampang lainya adlah test IQ yang soalnya sama terus.
4.       Instrumentasi
Penggunaan alat yan tidak reliable, atau alatnya tidak valid akibat tidak konsisten nya alat ukur atau tidak standart nya alat ukur (misalnya apa ya?? hmm tugas antropometri yang alatnya seadanya, cara ngukurnya sekena nya,, gitu deh_curhat)
5.       Regresi statistic
Kecenderungan orang utnuk mendapat nilai lebih rendah pada test kedua yang mirip test pertama dan sebaliknya (mungkin merasa dibodohi oleh soal, atau emang gak ngerti soal pertama, sehingga pas ketemu soal sebaliknya makin gak ngerti kenapa soal ini keluar lagi)
6.       Perbedaan seleksi peserta
Jadi dari awal, emang peserta dalam grup control dan treatment udah beda (kan gak di random)
7.       Mortalitas
Banyak peserta dari salah satu grup yang Drop Out sehingga merubah karakteristik grup
8.       Selection maturation interaction
Jika penelitian menggunakan kelompok yang sudah ada sebelum penelitian dimulai, ada kemungkinan kalo kelompok yang satu lebih diuntungkan dari kelompok lan, perihal maturasi, riwayat, testing factor, dan lain lain.

Udah ah itu aja, sisanya baca sendiri ya!, semoga blok yang abstrak dan penting ini bisa kita lewati dng maksimal

In life You don’t regret the things you do, you regret the things you Don’t Do.

Monday, October 17, 2011

so Close, and still so far




Kau berada di dalam dekapku, dan dunia terasa begitu tenang
Alam memainkan Music hanya untuk kita berdua
Begitu dekatnya kebersamaan,
dan ketika ku bersamamu, begitu dekatnya untuk merasakan apa itu hidup sebanarnya

hidup akan terus berjalan, mimpi mimpi romantic itu akan menghilang dari ingatan, dan aku mempersiapkan diriku akan ucapan perpisahan, dan tidak pernah bertemu kembali


Begitu dekatnya, menunggumu, menunggu
Dan sekarang aku mengerti apa yang selam ini aku mau, aku inginkan,

semua yang kumau adalah mendekapmu, begitu eratnya begitu dekatnya

Begitu dekatnya untuk mendapaktan akhir yang bahagia, hampir saja aku mengira bahwa ini bukan lah sebuah kepura puraan, saat ini kau berada disisiku, tapi betapa jauhnya diri kita, sejauh ini, kita begitu dekatnya.


Oh,, bagaimana ku dapat menghadapi hari hidup tanpamu, jika aku harus kehilangan dirimu saat ini. karena hidup tanpa mu memang tidak terbayangkan

Kita begitu dekatnay, untuk mendapatkan akhir hiudp yang bahagia
Hamper saja aku percaya bahwa ini bukan lah suatu kepura puraan, suatu kebohongan..
Biarkan lah kita bermimpi hanya untuk saat ini…

Kita

Begitu dekatnya, begitu dekatnya, namun…
Dan begitu jauhnya

Welcome To the Planet


Welcome to the planet
Welcome to existence
Everyone here watching you now
Everyone here wait for you now

Sepenggal lagu yang dibawakan switcfoot

Selamat datang di kehidupan sebenarnya, dimana semua orang tanpa kita sadari memperhatikan kita, menunggu langkah pasti kita untuk mengubah dunia.


  


This night I’m no longer as a teenager, but I still had a lot of teenage dreams. Mimpi mimpi yang gw bangun selama usia gw masih berakhiran –teen. Hmm.. ternyata banyak juga yang belum kewujud, banyak banget.. sekarang saat nya menghadapi realita bahwa gw udah bukan lagi orang yang usianya berakhiran –teen, tapi sudah berakhiran –ty. Hmm.. lets see what happen next..

Bisa gak ya gw lulus cumlaude? Bisa gak ya gw bikin film ssekelas hollywood? Bisa gak ya gw ke paris, ngumpul sama bebep sama nyet, ngobrol2 di café depan menara Eiffel? Bisa gak ya gw nulis novel sekelas Nicholas sparks atau Dan brown? Ya ampun, manusia itu emang tempatnya kepengen.

Ngomong ngomong, malem minggu ini gw habiskan berdua secara intim bercumbu dengan sepeda gw haha,, mengelilingi kota jogja, dan menyadari betapa indahnya gedung rektorat UGM malam hari.. universitas yang udah memberi gw banyak arti, dan masih akan terus memberi arti.

Perjalanan gw terusin ke mangkubumi, hmm… emang bagus banget ya jogja waktu malem, ini salah satu hal yang membuat gw jatuh cinta sama kota ini,, dulu sih males banget.. tapi ternyata bener ungkapan “ tak kenal maka tak sayang” tapi pemandangannya itu loh,,, kenapa sepanjang jalan yang ada adalah orang orang yang berpcaran kalo gak orang orang yang sedang ngumpul bareng sama sahabat2 nya?? Hmm mungkin emang pilihan gw male mini gak ngumpul bareng sahabat. But see the positive side, that I can feel the truly spirit of being alone, and feel that this planet said “welcome to real life, where you cant always be with people you loved, where you hanging you dreams”.

Riding my bike this night, feels so good. It’s like adam lambert says “ it’s a new down, it’s a new day, it’s a new life, for me, and I’m feeling good”. Sometimes I trapped in a circle that I didn’t know when would it stop, I just follow the circle, and saw that everybody in a circle hurts a little too much, including me.

Escaping my self from that circle isn’t that easy, but sometimes I feel that was nice experience, and make me want more and more.. actually.

I don’t know what I want more, today I just wanna says “ Alhamdullilah, that Allah, the most grateful and merciful gave me live like this”

So once more, say it loud for you Gan!!

Welcome to the planet! Welcome to existence, Welcome to fallout, everybody watching you now, and everybody wait for you now…

Lama banget gak nulis


Its late at night and I can’t sleep
Missing you just run too deep…

Oh ya ampun, “simple happily ever after”. Kata kta yang sering gw keluarin akhir akhir ini, kalo ditanya mau jadi dokter apa?? Ada yang jawab mau jadi dokter bedah lah, obsgyn, penyakit dalam, de el el what ever!!
Tapi entah kenapa gw jawab “ mau jadi dokter yang hidup bahagia selama lama nya, happily ever after” omongan gw kayak orang sedeng, kebanyakan nonton dongeng buatan Disney ( seenggaknya bukan dongeng indosiar yang suka ada elang atau manuusia ular visual abal abal)

Gw sadar, akhir akhir ini gw bener bener disibukin sama yang namanya urusan perkuliahan. Oke gw ngaku, bukan perkuliahan, tapi pekaem. Gimanapun juga bukan salah gw atau salah temen tmeen gw (gaya marshandaa stngh shelon) kalo setiap  orang punya impian untuk berarti menjadi sesuatu hal.

Setelah kesibukan itu pergi entah kenapa gw ngerasa hollow, I feel empty somewhere deep down my body.. sok sok an bgt.. haha

Mungkin gw udah kebanyakan nulis proposal kali ya ahahaha

Lebih dari 1,5 bulan gw gak nulis bahkan untuk blog gw sendiri, rasanya gw kehilangan separuhh jiwa (sambil nyanyi “ separuh jiwa ku pergi, tapi separuh berat badan ku datang” à gaya anang).

Ngomong ngomong masalah happily ever after, masih inget cerita gw yang “ ini cerita osceku, bagaimana osce ceritamu??”… nah lanjutannya dari cerita itu tuh adalah “ Alhamdulillah yah, saya dapat nilai A dan tertinggi (lagi)) se angkatan… hmm.. oke cukup sudah narsis nya, karena akhir darii suatu perjuangan adalah awal dari perjuangan yang baru, masih ada revisi proposal skripsi,  ujian blok, osce kbk 3, and all this stuff which screwed my happily ever after life.. hhaa

Sebenernya menurut gw hidup itu sering kali berbeda dari rencana rencana yang lw bikin, tapi sering kali rencana yang kita buat itu gak lebih baik dari apa yang terjadi kemudian. Tapi gakk jarang juga kejadiannya lebih buruk dari harapan. Hmm… gw bingung bisa atau gak ya??

Gak usah nanya bisa apa, kalo perlu malah gak usah ngelanjutin baca blog ini, ini Cuma kehebohan dan kegalauan gw, diamana gw butuh banget yang namanya liburan, and somewhere that I had  belongs to be, I just didn’t feels right here today.. I just need go to some where free, hohohoo

Isn’t that clear??

I  think it wasn’t clear at all.. 

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...