Sexual Orientaton & Sexual Disorders
dr. Cecep Sugeng Kristato, Sp. KJ(K)
referensi : DSM-IV-TR, Harrison principle of internal medicine ed.17(1) , http://sexual.about.com diakses tanggal 13 maret 2011(2) . Human psikological development papalia, olds, Feldman ed.10(3) . chem.-is-try.org diakses tanggal 12 maret 2011(4). dr.Robert L Wolke. Why men have a nipple. 1st edition (5)
oleh : Reagan Resadita
bismillah arrahman arrahim.
Dalam DSM-IV, disfungsi seksual didefinisikan sebagai gangguan pada siklus respon seksual atau yang diterjemahkan sebagai nyeri saat berhubungan seksual (intercourse). Hal ini bisa karena factor biologis dan simptomatik, bisa juga atau karena masalah intraphysic/interpersonal (psikogenic) atau merupakan kombinasi keduanya..
Sindroma pada disfungsi seksual dapat dibagi menjadi 4 grup berdasarkan respon psikological seksual.
a. Desire
Desire atau hasrat : jadi baru keinginan doank “ terangsang a.k.a horny”, melibatkan fungsi amigdala dan otak
- Hypoaktif seksual desire disorder
- Sexual aversion disorder
b. Excitement
Arousal (gairah) : jadi udah melibatkan respon fisik seperti terjadi lubrikasi pada wanita, dan ereksi pada pria.
- female sexual arousal disorder
- male sexual arousal disorder
c. orgasm
- female orgasmic disorder
- male orgasmic disorder
d. resolution
- post coital dysphoria
- post coital headache
Desire disorder : seperti yang udah saya tulis tadi, desire itu fase cephalic, dimana keinginan melakukan hubungan seksual itu besar, dan melibatkan motivasi, personality dan fantasi untuk berhubungan seks. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa desire(hasrat) seksual itu dipengaruhi oleh hormone hormone, terutama hormone testosterone (makanya lelaki lebih sering berhasrat..wkwkw) hormone yang berpengaruh adalah testosterone, tiroksin, dan prolaktin. Kalo testosterone dan tiroksin turun, maka hasratnya akan turun, ttapi kalo prolaktinnya meningkat maka akan turun juga hasrat seksual nya. Selain itu renal disease dan cardiac disease juga bisa berpengaruh thdp seksual desire. Selain fungsi organic (biologis) psikologis juga berpengaruh pada seksual desire ini. Diantaranya:.
a. Bosen dengan partner
b. Perasaan bersalah : misalnya karena hubungan seks sebelum nikah.
c. Stress : mau nge-sex malah mikirin skripsi atau kerjaan
d. Sex trauma : pernah di perkosa waktu kecil.
e. Cemas : cemas takut ada yang ngintip.. wkkww
f. Depresi : udah depresi boro2 kepikiran nge-sex
g. Abstinasi sex untuk waktu lama : udah keasikan gak nge-sex.. wakaka
Selain karena factor tadi, bisa juga desire disorder ini disebabkan oleh hilangnya beberapa factor yang berperan dalam hasrat seks itu sendiri. (baca di slide ya-males nulis)
Jadi secara keseluruhan, kelainannya ada 2 :
a. Hipoaktif sexual desire : kehilangan hasrat atau fantasi seksual untuk aktivitas seksual baik secara permanen maupun sementara.
b. Sexual aversion disorder : perasaan tidak suka atau tidak menerima dalam hal kontak seksual dengan pasangan. Sifatnya bisa persisten atau recurrent.
Sign and symptom :
- Turunya frekuensi aktivitas seksual
- Mengeluhkan kelainan seks lainnya.
- Depresi
- Gak mudah terangsang (terutama pria dan usia remaja & muda awal)
- Gak punya hasrat seksual walaupun melihat pasangannya udah agresif banget. (perasaan datar)
Treatment :
- Obati penyebabnya : misal DM ya treatment DM nya, kalo penyebabnya organic ya pengobatan untuk penyakit organiknya.
- Sex therapy : biasanya berupa konseling untuk “mengobati” penyakit yang didasari oleh psikogenik. Isi terapinya (dri sexuality.about.com ) itu adalah konseling, curhat, dan sesi edukasi. Kebanyakan sex therapist itu psikiatri. Di amerika sendiri, sex therapist itu luas, Cuma yang pake sertifikat aja yang diakui Negara (ada sekolahnya). Disana bilangnya juga ada training seks gitu. Pokok nya kayak konsultasi gitu lah
Sexual Arousal Disorder
Arousal atau gairah itu perasaan subjektif yang udah melibatkan respon tubuh. Jadi beda ya sama desire. Jadi pengertian dari sexual arousal disorder adalah ketidakmampua baik secara persisten maupun recurrent untuk mempertahankan seksual activity sampai selesai (orgasme). Pada wanita adalah kegagalan lubrikasi dan pada pria adalah kegagalan mempertahankan ereksi.
Etiologi:
Sama seperti yang sebelumnya bisa juga karena organic maupun non-organik.
- Organic / fisik : DM, esterogen yang sedikit, vaginitis à lubrikasinya terganggu, penggunaan obat (antihistamin), merokok.
- Non organic /psikis : sex trauma
Female sexual arousal disorder merupakan gangguan yang terjadi pada wanita akibat beberapa factor tertentu misalnya adalah kelainan pada eksresi testosterone, esterogen, prolakti dan tiroksi. Atau penggunaan obat obatan yang dapat mengurangi lubrikasi vagina, such as antihistamine, anticholinergic.
Sign and symptom
- Sedikitnya lubrikasi vagina
- Clitoris gagal ereksi à ereksi nya klioris itu gmana ya? belom pernah liat? Hahaha
- Hilangnya perasaan bergairah
Treatment
- Causative : DM ya di treatment, vaginitis di obati radangnya!
- Sex therapy à sama kayak yang diatas.
- Sexual device untuk meningkatkan respon seksual
- Vaginal lubricant (biasanya yng krna esterogennya turun, usia menopause; pke lubrikan)
Male sexual arousal disorder. Kelainan pada pria biasanya berhubungan dengan disfungsi ereksi atau yang beken dengan nama impoten yaitu ketidak mampuan untuk mencapai atau mempertahankan penis ereksi secara adequate (fase rigid nya pendek) selama aktivitas seks (dari arousal sampe orgasme). Lucunya dr cecep bilang gini “ kalo pria itu saat konsultasi bilang disfungsi ereksi oleh pasangannya tapi dia masih punya respon ereksi spontan saat tidak berencana berhubungan seks, atau morning ereksi, atau ereksi saaat masturbasi atau masih bisa melakukan hubungan seks dengan orang lain, maka penyebab organic (DM, neuropathy, dll) bisa diabaikan, dengan kata lain itu Cuma BOSEN sama pasangannya” hahah aneh sekali.
Etiologi : penyebabnya banyak banget.
A. Psikogenik
- Factor predisposisi : trauma sex, lack of family relationship, gaya hidup yang buruk, factor personality, negative sight for sex
- Precipitating factor: physical disorder, proses degenerative (tapi di Harrison bilangnya kalo usia bukan factor, tetapi arterosklerosis dan neuropathy penyebebnya), kurang komunikasi dengan pasangan, ketakutan yang luar biasa (misalnya pasangannya menidap sadism atau mengigit-hha).
B. Organic factor
- Hormonal : disebabkan prolaktin dan tyroksi
- Neurologic : gangguan pada saraf parasimpatis (ingetkan reflex ereksi?), kerusakan otak
- Blood vessel : scleroting artery(penumpukan lemak /Ca di arteri pudenda, a. profunda penis), venous rupture
- Pengunaan obat : antidepresan, anti hipertensi, terapi hormonal, anticholinergic, alcohol, nikotin, ampetamin, pengobatan DM.
- Surgery : operasi otak atau vertebra, penilectomi
Disfungsi ereksi sendiri dibagi menjadi 2 grup
1. Primer à dari awal emang udah gak bisa ereksi
2. Sekunder à awal nya bisa ereksi tap gagak mempertahankan.
Pemeriksaan
Ada 15 pertanyaan berdasarkan international index of erectile function (IIEF)
1. How often were you able to get an erection during sexual activity?
2. When you had erections with sexual stimulation, how often were your erections hard enough for penetration?
3. When you attempted intercourse, how often were you able to penetrate (enter) your partner?
4. During sexual intercourse, how often were you able to maintain your erection after you had penetrated (entered) your partner?
5. During sexual intercourse, how difficult was it to maintain your erection to completion of intercourse?
6. How many times have you attempted sexual intercourse?
7. When you attempted sexual intercourse, how often was it satisfactory for you?
8. How much have you enjoyed sexual intercourse?
9. When you had sexual stimulation or intercourse, how often did you ejaculate?
10. When you had sexual stimulation or intercourse, how often did you have the feeling of orgasm or climax?
11. How often have you felt sexual desire?
12. How would you rate your level of sexual desire?
13. How satisfied have you been with your overall sex life?
14. How satisfied have you been with your sexual relationship with your partner?
15. How do you rate your confidence that you could get and keep an erection?
Jawabannya dibikin 1-5 ( very low, low, moderate, high, very high) nanti akan di interpretasikan
Kalo skor nya
- 5 – 10 : severe
- 11-15 : moderate
- 16-20 : mild
- 21-25 : normal
Untuk anak cowok, tolong jangan di coba jawab pertanyaan ini ya.. nanti menyesal.. hahaha.
Selain dari 15 pertanyaan tadi, masih ada audiovisual test, nocturnal penile tumescence & rigidity (NPRT) menggunakan erectiometer, snap gauge, Doppler stetoschope. Atau test lab (gula darah, lipi, kolesterol, hormone, renal function test, liver function test)
Treatment :
a. First line
- Sex therapyà menurut sexual.about.com ada homework exercise segala loh.. kebanyakan kasus disfungsi ereksi emang karena factor psikis.
- Oral erectogenic agent (yohimbe, apomorphine, L-arginin, suldenafil sulfate, trazodone-tolong jangan digunakan tanpa resep dokter.. haha)
b. Second line
- Injeksi substansi vasocative ke korpus cavernosa (bayangin penis nya di injeksi.. brr serem) misalnya papaverin, pentolamin, prostaglandin E1, vasoactive intestinal polypeptide, nitrospruside
c. Third line
- Implantasi prostetic device ke korpus kavernosa (semi-rigid dan inflantable)
Sexual orgasmic disorder
Female orgasmic disorder Inhibisi pada fase orgasme wanita, baik secara recurrent maupun persisten, yang di tandai dengan penundaan atau bahkan hilangnya sensasi fase orgasme setelah aktivitas seksual secara normal yang di anggap normal oleh clinisi (adequate focus, intensitas, durasi hubungan seks) ketidak mampuan ini baik saat koitus maupun masturbasi.
Etiologi
- Takut hamil
- Penolakan oleh pasangan
- Kerusakan vagina (vaginitis, trauma fisik atau trauma melahirkan yg parah)
- Gak berteman dengan pria ( ex : cewek jutek, cewek yg gak PD, cwek mater kelaut aje) ahah
- Perasaan bersalah ketika melakukan hubungan seks
- Kulturan dan restriksi sosial pada wanita (ada tuh suku mana gitu jadi si wanita itu klitoris nya diambil supaya dia gak ngerasain orgasme katanya sih biar gak selingkuh gitu, toh nge-sex sama siapa aja rasanya sama hambar –sesi kuliah budaya PSIK 09)
Sign and symptom
- Orgasme yang terlambat atau tidak muncul
- Lower abdominal pain, gatal pada kemaluan, discharge yang banyak
- Naiknya tekanan darah
- Irritability dan kelelahan
Male orgasmic disorder
Didefinisikan sebagai “ a man achieves ejaculation during coitus with great difficulty “ artiin sendiri ya, aku bingung.
Etiologi
- persepsi bahwa seks itu tabu dan dosa, dan genital itu barang “kotor” à biasaya ada background kebudayaan
- perasaan bersalah
- kehilangan partner yang atraktif
- gak bisa mengekspresikan diri dan bertmen dengan wanita (cowok pemalu dan cupu-biasanya)
- attention deficit disorder
- obsesif compulsive
- factor fisik : inhibisi ganglion simpatis “ simpatektomi”, genital disorder
treatment : causative dan sex therapy.
Ejakulasi dini
Definisi : ejakulasi yang terjadi hanya karena stimulasi seks yang sedikit, baru sebentar penetrasi, atau bahkan baru foreplay (pemanasan ) udah ejakulasi.
Etiologi:
- kecemasan seputar aktivitas seks (takut ketahuan, atau baru pertama kali)
- Perasaan takut yang tidak disadari pada vagina (takut itunya diisep dan gak dikeluarin lagi kali hahaha)
- Negative cultural conditioning
- Muda, dan belum berpengalaman (kalo temen temen pasti udah berpengalaman kan?? Pengalaman apa lagi?? Hahaha)
- Pernikahan yang stressful
Treatment :
- Sex therapy
- Obat yang bisa mengontrol ejakulasi (belom nemu contoh nya)
Sexual pain disorder
Dyspareunia : rasa nyeri baik sebelum, selama, atau sesudah hubungan seksual yang terjadi baik ppada pria maupun wanita secara persisten/recurrent
Etiologi :
- Childhood sexual abuse
- Tekanan dan cemas seputar aktivitas seksual
- Inflamasi genital
- Penggunaan IUD
- Condom
- Lubrikasi vagina yang sedkit (trus kenapa ada orng yang minta supaya vaginanya jadi kering/keset? Kta dr satiti)
Treatment :
- Konseling seks
- Farmakoterapi
Vaginismus
Definisi : disfungsi seksual yang termanifestasi sebagai abnorman spasme pada otot polos vagina (jadi tiba tiba ototnya spasme dan menyempit)
Etiologi :
A. Physical
- Hymen disorder, infeksi vagina dan labia
- Rusaknya vagina akibat melahirkan
B. Psikogenik
- rigid background
- sexual trauma
- nyeri saat koitus
- ketakutan akan hamil
- takut kepada STD
- perasaan wanita bahwa dirinya mengalami kekerasan seks oleh pasangannya
treatment :
- konseling mendalam untuk menentukan vaginismus nya true or false
- dilator vagina
- rectal touché
kasus : misal ada pasangan lagi melakukan hubungan seksual di semak semak, trus tiba tiba si cowok ngerasa sakit di kelaminnya karena ngerasa kejepit. Usut punya usut ternyata si cewek merasa gak aman ngeseks disana takut ktawan sama orang ngeronda. Jadi dia strss, takut juga, sehingga terjadi spasme, apalagi tnyta terjadi cvaginismus trus di bawa ke UGD dan diliatin dokter dokter sama suster.. treatmennya apa?? Jangan di tarik soalnya si cowok kasian sakit… yup caranya adalah pake rectal touché nanti si ototnya melemas (by. dr. Niken) kejadian nyata dan pernah masuk berita à makanya modal dikit nyewa hotel kek jangan disemak semak.
Seksual orientation
Orientasi seksual ditentukan oleh seks/ kondisi seks apa yang memperngaruhi ketertarikan-mu, berdasarkan romantisme, fisik, emosional, dan ketertarikan sekual.
Homoseksual : menggambarkan orientasi seks dan perasaan subjektiv thdp identitas sosial yang melibatkan lesbian dan Gay. Menurut riset, jumlahnya 2-4 persen dari populasi (di Australia dr Niken, Sp KK bilang kalo penelitian disana menyatakan 1 dari 3 cowok adalah Gay, dan tiap bulan maret ada acara parade nya trus salah satu kunjungan wisata jugaà jadi wisata (O_o) ??
ü Teori psikodinamik bilang bahwa situasi awal yang menyebabkan kasus male homoseksuality adalah pengaruh ibu yang terlalu kuat, kurang sosok ayah, inhibisi proses maskulinisasi oleh oorang tua (misalnya mau berantem dilarang larang, padahal kan anak cowok biasa tuh berantem); fixation at or regression to narcistic stage of development and looses when competiting with brother and sister.
ü Pada pria Gay dilaporkan bahwa level androgen yang beredar di darah itu lebih rendah dari pria straight
ü Wanita dengan hyperadrenocorticalism dikatakan bisa lesbian dan atau biseks dari pada kebanyakan wanita di populasi
Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah saya baca, homoseksual bisa dipengaruhi oleh beberapa keadaan.
ü Wanita yang suka melihat wanita cantik dan seksi lainnnya, atau pria yang suka melihat dan mengagumi laki laki berotot dan “ body perfect” memiliki potensi menjadi homoseks.
tingkat orientasi seksual berdasarkan skala kinsey
Orientasi Seksual Keterangan | Keterangan |
Heteroseksual eksklusif | - |
Heteroseksual predominan | Homoseksualnya cuma kadang-kadang |
Heteroseksual predominan | Homoseksualnya lebih jarang-jarang |
Heteroseksual dan homoseksual | Seimbang (biseksual) |
Homoseksual predominan | Heteroseksualnya lebih dari kadang-kadang |
Homoseksual predominan | Heteroseksualnya cuma kadang-kadang |
Homoseksual eksklusif | - |
ü Susunan kromosom dan genetic
Berdasarkan susunan kromosom dan genetic ada sebagian orang yang memiliki kecenderungan untuk menjadi homoseksual teetapi itu semua kembali ke masalah lingkungan yang mempengaruhi.
ü Ketidakseimbangan Hormon
Seperti penjelasan sebelumnya keseimbangan hormone androgen dan esterogen dilansir memiliki hubungan dengan homoseksual, dikarenakan adanya reseptor hormone di otak
Struktur Otak : struktur otak pada straight female sama dengan gay male yaitu septum (falx cerebri)antara otak kanan dan kiri tidak terlalu tebal dan tegas, otak straight male sama dengan gay female yaitu memiliki septum(falx cerebri) pemisah yang sangat jelas, cukup tebal dan tegas
Menurut Prof. DR. wimpie pangkhila (pakar androlog dan seksolog) selain factor biologis ada juga factor sosiokoltural dan psikodinamik. Yaitu gangguan perkembangan psiseksual pada masa anak anak dan adat istiadat, serta factor lingkungan yang memungkinkan dan mendorong hubungan para pelaku homo seksual menjadi erat dan bisa menularkan pada yang lainnya (ternyata nular toh,,!! Baru tau)
Treatment :
Factor biologis à menghindari lingkungan homoseksual supaya efek gen ini tidak muncul
Factor lingkungan à keinginan kuat untuk berubah, konseling, dan menjauhi kehidupan homoseksual.
Dari penelitian lain yang saya temukan, ternyata binatang juga memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku homoseksual (Illama-sejenis domba gunung) dan Pada pria homoseksual MSM lebih rawan tingkat kriminalitas, STD, dan HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan jumlah mereka yang sedikit sehingga apabila pasangan mereka selingkuh mereka cenderung untuk melakukan aksi yg agresif. STD dan HIV/AIDS terjadi karena kecenderungan pria yang tidak setia thdp pasangan, dan saat MSM kontak antara genital dan anal, tidak ada perlindungan biologis seperti vagina yang memiliki kondisi pH asam untuk perlindungan thdp pathogen.
Alhamdulilah selesai juga..
Kritik dan saran yang membangun sangat di tunggu di nomer 085710023957 atau di FB saya juga boleh(message) sampai jumpa di catatan anak kedokteran selanjutnya.. tulisan ini bisa diakses di http://realitadancerita.blogspot.com/
Kadang kita terlalu keras mencari jawaban yang sebenarnya ada di depan kita.
Satu satu nya jaalan agar kita mennjadi manusia sejati adalah melakukan sesuatu untuk umat manusia