Sunday, August 29, 2010

mahasiswa, idealisme kita dipertaruhkan

Mahasiswa Idealisme kita dipertaruhkan..
Bismilahirahmanirahim.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
“… dan apakah anda tidak pernah mendengar DNA virus strain (H5N1) indonesia tiba tiba sudah berada di los alamos, new mexico? Bukankah los Alamos suatu ab dibawah kementrian energy, Negara AS yang merekayasa bo atom untuk hirosima dan nagasakibtahun 1945? Bagaimana virus bisa sampai sana mr lange? (harusnya virus hanya sampai di lab WHO CC saja)
saya mempunyai pengalaman yang sangat menyedihkan perkara biological weapon ini mr langer. Di Indonesia virus cacar (smallpox virus) pertamakali ditemukan dr. otten orang belanda yang bekerja di lan Eijkman, Indonesia sekian puluh tahun yang lalu. Dan BIOFARMA (pabrik vaksin Indonesia) akhrnya mampu membuat vaksin cacar. Maka padatahun 1974 indonesia dinyatakan bebas cacar.
Pada tahun 1978, WHO menganjurkan kepada semua Negara agar memusnahkan virus caar bila memilikinya. Tentusaja biofarma segera mengindahkan perintah WHO. Maka dimusnahkanlah birus tersebut. Sejak saat itu Indonesia tidak memiliki virus smallpox lagi. Artinya tidak mampu memproduksi vaksin smallpox lagi.
Namun pada tahun 2005, WHO mengumumkan tentang pentingnya bagi seluruh Negara di dunia untuk memiliki vaksin ini (tentusaja harus membeli dengan harga yang mahal). Vaksin ternyata sudah diproduksi oleh Negara maju karena dikhawatirkan ada senjata biologis yang dbuat dari virus smallpox. Pengalaman ini membuat saya berfikir, pertama; yang membuat vaksin pasti memiliki virusnya. Kenapa bisa menyimpan virus padahal sudah dilarang WHO. Kedua; siapa yang membuat biological weapon? Ya pasti Negara yang memiliki virus juga…”
“ mr. lange, sebuah egara yang tidak mampu membuat vaksin bukan berarti virus yg ada di Negara tersebut adalah hak Negara maju yang mampu membuat virus menjadi vaksin. Betapapun majunya tekhnoogi yang anda miliki tidak akan menghasilkan vaksin tanpa virus dari Negara yang tidak mempunyai teknologi. Oleh karena itu kita harus dalam satu level, mr lange. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Kita setara sebagai bangsa yang merdeka dan berdadulat mr lange.”
Ini adalah percakapan yang saya ambil dari buku “Saatnya dunia berubah : tangan tuhan dibalik virus flu burung “ karya dari DR.dr. Siti Fadilah Supari, Sp. PJ(K)
Buku ini berisi perjuangan beliau mempertahankan virus strain Indonesia, yang telah diselewengkan oleh pihak pihak yang berkepentingan(susah jelasinnya). Intinya antara kasus perampasan yang kita bahakan dunia pun tidak menyadarinya, yang merendahkan martabat bangsa kita. pokoknyba kalo kita baca buku ini, kita akan tahu seberapa pentingnya memiliki pemimpin bangsa yang berpendirian kuat, cerdas dan agamis..
Bukan Cuma masalah vaksin, tapi banyak masalah lain yang kita harus jeli melihatnya… betapa bangsa ini memerlukan pemimpin yang berjiwa koleris.
Bahkan untuk melawan Malaysia saja kita masih tersendat sendat, ya Allah. Berikanlah perlindunganmu atas bangsa ini, berikan kami jiwa yang kuat” (inget membela Negara adalah salah satu bentuk keimanan dan kewajiban kita kepada Allah, buku pelajaran agama islam, ayat sama hadistnya lupa) tiba tiba teringat pernyataan teman saya
“gw gak suka film ipin upin”
Saya berkata “ kenapa lw gak suka sama tuh film?”
“ sadar gak sih re, kalo film itu mempengaruhi tata bahasa anak anak kecil bangsa ini, mereka akan terus kehilangan arti dan pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Trus mau kemana bahasa Indonesia yang baik dan benar”
Mendengar pernyataan itu hati saya terenyuh. Benar juga ya, bahkan adik saya yang kecil saja sudah mulai berbicara layaknya dua tokoh sentral dalam film tersebut. Sungguh terlalu(gaya rhoma irama)
Bukankah idealism kita sebagai mahasiswa dipertaruhkan? Yang mengobarkan demo demo dan aksi bahkan tak kalah anarkis hanya untuk menunjukan bahwa pemimpin bangsa saat ini masih belum berpihak kepada bangsa itu sendiri? Jelikah mata, hati, dan fikiran kita akan neo-kapitalisme dan neo-imperealisme? Akankah idealism kita luntur seiring dengan pertambahan usia dan menjadi pemimpin bangsa kelak? Mudah mudahan tidak, karena “sungguh bangsa ini membutuhkan pemimpin pemimpin yang mempunyai sifat koleris kuat”
Teringat pernyataan dosen saya “ ketika idealism kita dipertaruhkan dengan jabatan dan harta, ingat lah kembali bahwa tujuanmu semasa kuliah dulu adalah menolong orang dan memperbaiki bangsa “ pernyataan prof. dr. iwan… hiks hiks.. pokoknya cerita beliau sungguh menakjubkan.
Pertanyaannya, siapkah kita menjadi penganti beliau? Menjadi pemimpin bangsa yang berjiwa kuat? Yang memikirkan kepentingan bangsa dan tidak mudah diintervesi oleh bangsa lain??. Semoga kita bisa menjadi pemimpin bangsa yang baik dan benar. Aamiin ya rabbalalamin.
“ Indonesia, sesungguhnya aku mencintaimu, sangat mencintai negeri ku INDONESIA, aku selalu bedoa dan berusaha memberikan yang terbaik demi bangsaku tercinta, indonesia”

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...