Friday, January 21, 2011

sebuah perjalanan hebat dan panjang : kehamilan, melahirkan, perjalan blok , ujian blok

Melahirkan vs ujian blok.

Proses kehamilan merupakan suatu proses yang sangat panjang melelahkan, dan juga membahagiakan, walau sering kali membaca cerita duka dibaliknya. Begitu pula sebuah blok dalam FK ceritanya taidak jauh berbeda.

Kalau bisa diibaratkan, proses awal kehamilan begitu menyenangkan nya bagi sang calon ayah dan calon ibu, walau terselip cerita mual muntah, dll, tapi cerita awal kehamilan begitu mengharukannya, menyenangkannya, membahagiakannya. Begitu pula proses awal minggu pertama kuliah di blok baru, senangnya menyambut blok baru, walau materi yang datang langsung seabreg menyebabkan mual dan muntah, vertigo, dll. Tapi karena baru minggu pertama its oke, semua mahasiwa senang senang saja.

Trimester kedua sudah mulai mengharukan, si ibu mulai Nampak gejala kekurangan besi, si ibu harus sudah mulai kunjungan ke dokter atau bidan untuk memeriksakan kandungannya, sudah merencanakan baju baju untuk bayinya USG, dll. Dilain cerita, hampir srupa dengan ibu yag hamil, anak anak FK juga sudah mulai rajin memeriksakkan kemampuan otaknya , pergi ke perpus, bolak balik cari referensi buat tutorial, bahkan udah ada yang ngumpulin soal soal ujian.

Trimester 3 dimulai, rintangan yang dihadapi ibu adalah saat resiko preeklamsi-eklamsi serig terjadi, yaitu tekanan darah naik, kepala pusing, sakit di epigastrium, pandangan kabur bahkan bisa sampe kejang, dll. Parahnya tidak banyak yang bisa dilakukan dokter kecuali memberikan obat anti hipertensi seperti nifedipin atau MgSO4 untuk menghindari kejang. Serupa tapi tak sama dengan masayarakat FK, week 5 dan 6 ibarat trimester3, keluhan keluhan, pusing, mual, muntah, pandangan kabur(kurang tidur) sudah banyak terjadi, karena mereka sudah memulai untuk mereview materi ujian yang dari week satu bnyk nya naudzubilla, tapi gak banyak yag bisa kita lakukan, ya Cuma bisa meratap dan berdoa.

Saat saat menjelang kelahiran adalah saat yang sangat membahagiakan sekaligus menegangkan. Si ibu harus melewati 12 jam masa kala 1, pembukaan cervix hingga 10 cm, merasakan kontraksi yang menyakitkan selama 40-50 detik sebanyak 3 kalo tiap 10 menit. Mulai berkeringat, kehilangan darah(bloody show) dan siap siap di ruang kelahiran bersama alat alat bantuan, gunting episiotomy, dll. Sang suami pun menjadi suami siaga, siap siap kamera (buat videoin kelahiran), siap siap dana, dan siap siap bangun malem ganti popok bayi. Proses kala 2 nya sendiri tidak boleh lebih dari 2 jam (serupa dengan ujiia blok) karena akan berisiko berat kalo kelamaan terhadap bayinya. Segera setelah bayinya lahir, rasa mules dan sakit tak tertahankan akan hilang. Dan mulai lah kala 3.

Gak jauh beda dari proses kelahiran tadi, mahasiswa FK di week 7 sudah merasakan kesenangan (karena mau libur bbrp hari) tapi juga menegangkan karena mau ujian. Mahasiswa juga sudah mengalami gejala seperti itu, sulit tidur, merasakan kontraksi otot wajah(saking stressnya) berkeringat, deg degkan. Kamar sudah seperti ruang bersalin, ada Buku skileb, textbook, kertas kertas soal, HSC, dan tak ketinggalan sebuah laptopyang sedang stand by pada slide kuliah. Proses yang panjang (dan berisi ujian praktek, PA, histo, biokim, dll) menuju ujian blok diibaratkan kontraksi ibu yang lumayan menyakitkan. Sampai akhirnya terjadiproses ujian blok yang tidak akan lebih dari 2 jam(persis dengan melahirkan”kala 2”). Dan dilanjutkan dengan ngumpulin soal yang berhasil dicatat tidak lebih 30 menit karena kalo udah lebih pasti pada kabur2an (persis kala 3 kelahiran). Setelah ujian itu proses yang menyakitkan, bikin mules, berkeringat, hilang sudah digantikan dengan indah nya bayangan jalan jalan, karokean, pulang ke rumah, dan lain lain. Di lain pihak dari kebebasan setelah ujian, kita kadang gak mikir gimana hasilnya nanti perlu di make up test gak (kadang malah jadi make down) yang pasti liburan.

Finish.. hehe itulah sebuah perbandingan antara proses kehamilan, melahirkan dengan perjalanan blok dan ujian blok. Serupa ternyata.

Hal penting yang perlu dicatat

Saat sudah melahirkan mules nya langsung hilang = saat sudah selesai ujian mules, mual, pusing, dll langsung hilang.

Dan

kalo si ibu akan bertanya “ bayi saya gimana dok?”(denan wajah bahagianya)

trus si dokter mejawab “ alhamdulilah sehat ibu, bayinya laki laki(setelah cek denan seksama)”

kalo mahasiwa FK “ ujian saya gimana ya hasil nya?” dengan wajah sedikit murung

hahaha… peace..lagi heboh habis ujian 2.3 akhirnya saya tau kenapa ujian perbaikan 2.3 (atau yang biasa disebut MAKE UP test) banyak peserta yang mengikuti, karena susah. Alhasil sesudah ujian ini kita Cuma bisa berdoa, karena udah usaha.. gak mungkin juga kan kalo demo di depan KPTU bakar ban bekas untuk ganti soal ujian karena sangat tidak relevan dengan materi yang ditekankan oleh dosen.

Akhir kata : selamat kepada ibu ibu yang baru saja melahirkan. Dan buat para mahasiswa selamat berdoa dan selamat meniik mati liburan kita selama 2 minggu ini…

Reagan resadita

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...