Wednesday, April 20, 2011

21:21

21 : 21

Itu yang gw liat pas buka HP untuk membuka SMS. Kata orang kalo ngeliat jam yang menunjukan jam dan menit yang sama kayak diatas, berarti seseorang sedang kangen sama kita. Hari ini emang udah beberapa kali waktu yang sama kelihatan di hp pas banget waktu gw. 10 : 10 waktu praktikum tadi pagi, tepat juga melihat hal itu, 14: 14 kemarin juga melihat hal itu. Entah siapa yang lagi kangen.. hha, kalo emang ada yang kangen, sms aja, kalo masih kangen telpon aja, kalo gak bisa telpon cukup inget gw dalam doa ya!! pasti hal itu lebih berarti banyak buat kita berdua. [tampaknya mitos ini berkembang setelah ditemukan jam digital]

By the way gw lagi ada cerita nih lumayan seru juga.. masih seputar takdir, jodoh, rizki, dan lauh mahfuz.

Suatu hari di sebuah pengajian remaja, ada ceramah bersama seorang ustad muda, mungkin usia nya masih terbilang 28 tahun. Perawakannya lumayan tampan, tinggi, kulit kecoklatan, pandangan tajam, dan suara yang merdu, terlebih ketika melantunkan ayat suci Alquran. Tepat hari itu, pengajian bulanan para remaja ini juga membahas tentang jodoh. Masalah yang sangat sensitive pada usia remaja akhir.

Masalah masalah yang dibahas dari awal memang sangat seru, remaja putra dan putrid semua menyimak dengan seksama. Topiknya memang masalah jodoh sih.

Sampai suatu ketika ada seorang remaja putrid yang menyela ceramah.

“ kalau begitu, kenapa ustad sampai sekarang belum punya istri? Apa kurang usaha? Atau belum ketemu jodoh nya? Atau kurang berdoa dan ikhtiar?” Tanya remaja putri.

Ustad muda itu tersenyum dan berkata “ mungkin memang belum saatnya dapet jodoh, seperti yang tadi saya bahas. jodoh itu ditangan tuhan, jodoh itu tidak akan tertukar, dan setiap orang sudah ada jodohnya. Tapi yang perlu dicermati disiini adalah, kalau jodoh itu ada di tangan tuhan, tapi kalau kita tidak berusaha mengambilnya, tidak memintanya dalam setiap doa kita, bagaimana bakal dapet jodoh kan??”

“ berarti, ustad masih kurang berusaha donk?” Tanya remaja putri itu lantang

“ (tersenyum simpul) usaha sudah, doa selalu, nah satu hal lagi yang akan harus dicermati, bahwa jodoh itu akan datang setelah usaha kita, setelah doa kita, pada waktu yang tepat, pada timing yang tepat, supaya semuanya akan menjadi sangat indah. Menjadi cerita yang indah minimal untuk kita “

Seketika suara percakapan kecil dari para remaja pecah riuh rentah.

“ oh jadi gitu ya ustad”

“Mungkin memang belum ketemu jodoh nya aja kali ya, siapa tau disini ada yang mau menikah dengan saya?? Hhaa (sambil bercanda)”

Semua tertawa renyah. Dan melanjutkan pembicaraan. Setelah itu ada break shalat magrib sebentar. Sambil break shalat, para remaja putri berdiskusi masalah bercandaan sang ustad masalah adakah yang mau menikah dengan dia. Ternyata dari sekian orang, ada yang bersedia di nikahi sang ustad. Ya, gadis itu berparas ayu, kulitnya kuning langsat, dan berjilbab.

Singkat cerita, semua remaja berkumpul lagi untuk menutup pengajian mereka kali ini. Sebelum ditutup, remaja yang tadi bertanya berbicara di forum kepada ustad,” pak ustad, dia (menunjuk temannya) mau loh dinikahin sama ustad katanya”

“ hha.. yang bener? Emang kamu mau?emang boleh sama orang tua kamu?”

“ iya (dijawab sambil malu malu dan muka nya merah), insyaAllah boleh”

……..

Hanya berselang 1 bulan dari pengajian itu, pernikahan antara mereka berdua dilaksanan. Ternyata memang tidak selamanya cerita cinta penantian, kesetiaan menunggu, dan rayuan gombal pacaran saja yang menarik, dan itulah rahasia Allah, ada orang yang jodohnya lama, ada yang jodoh nya mudah. Tapi semuanya sama, semua cerita itu indah, semua cerita itu Indah pada waktunya, indah dengan gaya nya masing masing.

“Cintamu akan datang pada saat yang tepat, dengan cara yang terindah. Karena ketika kehidupan memberikan kita seribu alasan untuk ingin sesuatu, maka pahamilah, sesungguhnya Allah punya sejuta tau akan kebutuhan kita, ketika kita bedoa dan tidak dikabulkan, sebenarnya bukan begitu, Allah punya sejuta tahu waktu yang tepat untuk mengabulkan doa kita”

RR- 21:21

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...