Thursday, April 4, 2013

The Hills Have eyes edisi Pacitan – Jogja




            Siapa pernah nonton The hills have eyes? Itu tuh film horror thriller yang ceritanya tentang tentara yang bertugas di bukit yang ada bekas pertambangannya. Disitu mereka di serang oleh sesosok makhluk yang merupakan evolusi dari manusia yang kelamaan hidup di tambang. Seremnya kalo pria yang tertangkap, mereka di makan, tapi kalo wanita, mereka di tangkap, diperkosa (untuk berkembang biak) trus mereka di sekap sampe melahirkan, sampai akhirnya mereka udah gak dibutuhkan trus di makan. Brr.. loh trus kenapa jadi cerita ini.. disini saya mau cerita perjalanan waktu saya dan 4 teman saya pulang dari pacitan. Ya emang sih gak ada hubungannya sama hal hal tadi. Hahah random

            Alkisah malam itu kami pulang dari pacitan selepas berburu pantai cantik. Perjalanan pulang kembali melewati jalan waktu pergi, hanya saja sudah malam sehingga jalanan gelap. Perjalanan melewati cukup banyak hutan-hutan dan bukit (ya gak bukit banget sih) tapi lumayan lah. Pengemudinya adalah teman saya dr. R dia membawa mobil dengan hati hati. Di saat posisi yang lain sedang tidur hanya tinggal kami berdua yang terjaga. Jelas karena dia nyupir, dan saya harus bertahan sebagai Co.Driver, gak sopan donk ya kalo ditinggal tidur. Posisi duduk saya di belakang, tengah, dua orang om om, dr. A dan dr. Z sedang tidur dan bersandar ke jendela. Tiba tiba dikejauhan, saat mobil kami tinggal berjalan sendiri memecah keheningan malam, sang pengemudi berkata “eh kok lampu sebelah mobil kayaknya mati ya?”. “ah masa mba?” nuansa sepi, jalanan basah sehabis hujan menambah kesan horror perjalanan ini. Sedetik kemudian, dia mematikan lampu mobil, dimana posisi jalanan sangat sepi dan GELAP GULITA, kanan kiri jalan adalah hutan hutan tak bertuan yang mungkin mengarah ke jurang. Seketika kemudian, kedua orang didepan berteriak dan membangunkan yang lain. Saya ekpresi datar dengan hati yang cetar cetar. Ketika bangun dr.Z bertanya, “kenapa sih kok pada teriak”. Dengan serta merta pengemudi kembali bercerita, dan mematikan lampu mobilnya. Spontan sekarang jadi penuh teriakan deh semobil. Sebenarnya apa yang kita bayangkan? Saya membayangkan kalau begitu lampu dinyalakan, ada sesosok anak kecil yang memegang boneka dan menatap tajam kearah mobil kami, trus ketabrak, trus jadi menghantui kami gitu. Yang lain mungkin membayangkan akan ada pocong atau lain lain. Semacam di film black Cadillac atau supernatural. Mau tau apa yang pertama kali kami lihat saat lampu mobil mmenyala kembali? Sesosok putih di kejauhan dekat pohon2, awalnya saya berfikir itu semacam pocong atau sebangsanya. Setelah dilihat lebih jauh, itu adalah gapura yang nampaknya baru saja di cat, dan menandakan kami sudah memasuki provinsi DIY. Syukur tidak terjadi apa apa kepada kami yang masih imut imut ini. Akhirnya perjalanan ke pacitan di selesaikan dengan menyenangkan dan sedikit klimaks keteganggan di akhirnya. Ya bagaimanapun namanya jalan jalan harus tetap Hore..

Bagian pertama bisa dilihat disini : Pacitan part 1
bagian kedua bisa dilihat disini: Pacitan part 2

Sunset in airport

Yogyakarta, 12 agustus 2017 So this is the end of my (another) journey Selalu ada alasan mengapa seseorang bepergian. Sering kali un...